Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyampaikan terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menciptakan ekonomi hijau di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2022, Rabu (2/11/2022).
“Memang tantangan ke depan pasti akan kita hadapi terutama yang terkait dengan best practice, knowledge, maupun teknologi yang masih ada gap di para pelaku usaha di Indonesia,” kata Darmawan.
Darmawan mengungkapkan, ini merupakan tantangan bagi Bank Mandiri untuk terus mengakselerasi baik dari sisi para pelaku usaha maupun di sektor industri keuangan.
Di sektor energi terbarukan salah satunya. Sektor ini terus menghadapi berbagai perlambatan proses konversi di mana sebelumnya sejumlah negara sudah mulai tidak menggunakan energi fosil. Namun, pada akhirnya kembali menggunakan brown energy akibat adanya krisis energi global.
Kondisi ini, kata Darmawan, memerlukan upaya yang ekstra apalagi untuk perekonomian Indonesia yang membutuhkan pembiayaan yang jauh lebih besar.
Kemudian, tantangan di industri keuangan. Darmawan menyebut, pembiayaan untuk energi terbarukan memerlukan pembiayaan dengan tenor yang panjang dan sebagian besar dalam valuta asing.
“Tentunya ini merupakan tantangan yang harus kita address sehingga memang komitmen terhadap NDC dan NZE bisa kita wujudkan,” ujarnya.
Namun demikian, menurut Darmawan, kunci utama dalam menciptakan ekonomi hijau di Indonesia adalah kolaborasi dari seluruh pihak, tidak hanya dari pelaku usaha dan industri keuangan, tapi juga dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder.
Sinergi tersebut, diharapkan dapat mengembangkan ekosistem pembiayaan hijau, sesuai dengan best practice dan mendukung transisi energi ke depan.