Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Serap dana Rp4,8 Triliun dalam Sepekan dari Rights Issue

Bank Syariah Indonesia (BRIS) telah mengeluarkan sebanyak 4.85 miliar saham sepanjang periode perdagangan rights issue.
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021).  Bisnis/Arief Hermawan P
Gedung berlogo Bank Syariah Indonesia yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Periode perdagangan, pembayaran dan pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) rampung digelar. Dalam sepekan, BRIS terpantau dapat suntikan dana hingga Rp4,8 triliun.

Seperti diketahui sebelumnya, periode perdagangan rights issue Bank Syariah Indonesia telah berlangsung pada 19–23 Desember 2022 lalu. Dalam prospektus yang dibagikan, BRIS menetapkan harga pelaksanaan saham HMETD di level Rp1.000 per saham.

Mengacu pada laporan terakhir yang dibagikan pada Jumat (23/12/2022), Bank Syariah Indonesia telah mengeluarkan sebanyak 4.858.273.377 saham HMETD dari portepel.

Dengan demikian, BRIS diproyeksi telah menyerap Rp4.858.273.377.000 (Rp4,8 triliun). Artinya dengan total dana tersebut, BSI telah memenuhi sekitar 97,17 persen dari target emisi sebanyak-banyaknya senilai Rp4.999.952.795.000 (Rp4,9 triliun).

Pada laporannya, BRIS tercatat mengeluarkan saham pertama pada aksi korporasi ini sebanyak 4.200.644.379 (4,2 miliar) saham  pada 19 Desember 2022.

"Sehubungan dengan adanya permohonan exercise HMETD-Warkat, bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 19 Desember 2022 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PUT I sejumlah 4.200.644.379 saham," jelas Direktur Utama PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek, pada Senin (19/12/2022).

Selanjutnya, BRIS mengeluarkan sebanyak 553.414.607 dan 26.894.871 saham pada 20 Desember dan 21 Desember 2022.

Masih terus berlanjut, pada 22 Desember 2022 sebanyak 27.953.307 saham HMETD keluar dari portepel yang juga disusul sebanyak 49.384.213 saham pada 23 Desember 2022.

Dengan demikian, saham HMETD Bank Syariah Indonesia tersisa 141.679.418 saham atau senilai Rp141.679.418 (Rp141,67 miliar).

Sejumlah perseroan yang telah diketahui turut memborong HMETD BRIS yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI selaku pemilik saham yang mewakili 50,83 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Bank BUMN ini telah menyerap sebesar 2,54 miliar helai HMETD yang tercantum dalam prospektus.

Pada 19 Desember 2022, BMRI kedapatan berikan suntikan dana senilai Rp2,75 triliun kepada BRIS terkait dengan aksi korporasi rights issue tersebut.

Pada hari yang sama, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga melakukan penambahan penyertaan modal dengan memborong sebanyak 500 juta saham senilai Rp500 miliar.

Di samping itu, dalam prospektus yang dibagikan, PT CIMB Niaga Sekuritas (CIMBS) juga dilaporkan akan melaksanakan pengalihan sebanyak 742.439.344 helai saham HMETD BRIS yang diberikan oleh BNI.

Menanggapi aksi korporasi yang digelar BRIS, Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip mengungkapkan bahwa rights issue BRIS sebagai salah satu bank syariah terbesar mampu menarik minat investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper