Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen perusahaan asuransi jiwa PT PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life (PT WAL) buka suara terkait ditolaknya kedatangan tim likuidasi dari hasil rapat sirkuler yang dilakukan pemegang saham untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (9/1/2023).
Presiden Direktur Wanaartha Life Adi Yulistanto membenarkan bahwa manajemen menolak kedatangan tim likuidasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa penolakan tersebut lantaran perusahaan belum menerima arahan dan keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator.
“Tadi pagi tim likuidasi meminta masuk untuk ikut dalam RUPSLB, kami terpaksa menolak karena hingga saat ini kami belum menerima arahan atau keputusan dari OJK terkait keberadaan dari tim likuidasi, sehingga kami belum dapat menerimanya,” kata Adi dalam konferensi pers usai pelaksanaan RUPSLB, Senin (9/1/2023).
Adi menekankan bahwa pihaknya masih menunggu hasil dari keputusan OJK terkait keberadaan tim likuidasi dari hasil keputusan rapat sirkuler yang dilakukan pemegang saham perusahaan (PSP) pada 30 Desember 2022 silam.
“Eksistensi atau tidaknya tim likuidasi, dari direksi kami masih menunggu hasil dari OJK. Kalau OJK memutuskan tim likuidasi tersebut dapat diterima atau eksis, maka kami akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi tim likuidasi tersebut untuk dapat melaksanakan tugasnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Adi menambahkan bahwa manajemen Wanaartha Life akan mematuhi dan melaksanakan yang ditetapkan oleh OJK.
Baca Juga
“Bukannya kami tidak kooperatif, tapi kami hanya mengikuti arahan dan keputusan OJK karena ‘kiblat’ kami adalah OJK,” tambahnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan RUPSLB kedua hari ini, Adi menuturkan bahwa pelaksanaan rapat hanya dihadiri oleh jajaran direksi, termasuk dirinya dan Direktur Wanaartha Life Ari Prihadi. Berbeda dengan RUPSLB pada 26 Desember 2022, di mana pemegang saham minoritas menghadiri rapat, yakni Yayasan Sarana Wana Jaya.
“Pada rapat kali ini, kami cukup terkejut karena pemegang saham minoritas yang sebelumnya di rapat pertama hadir [26 Desember 2022], tapi di hari ini tidak hadir. Awalnya, kami harapkan pemegang saham minoritas dapat hadir, tapi hingga rapat ditutup pada 10.38 WIB tidak ada pemegang saham mayoritas dan minoritas,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Likuidasi berdasar RUPS Sirkuler Harvardy M. Iqbal menyampaikan bahwa kehadiran tim likuidasi hadir dalam rapat pemegang saham untuk mewakili pemegang saham pengendali (PSP), yakni PT Fadent Consolidated Company, dan Yayasan Sarana Wana Jaya sebagai pemegang saham minoritas Wanaartha Life.
"Kenapa ya ini direksi engga memperbolehkan saya masuk? Saya datang itikad baik mau diskusi baik-baik," kata Harvardy kepada Bisnis, Senin (9/1/2023).
Selain untuk mewakili para pemegang saham, Harvardy menuturkan bahwa maksud dan tujuan tim likuidasi menyambangi kantor yang berlokasi di Grha Wanaartha Jalan Mampang Raya adalah untuk menunjukkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Wanaartha Life No. 11 tanggal 30 Desember 2022 yang dibuat oleh Hj. Rora Roikhani Endah Retnowati, S.H., M.M., M.Kn., Notaris di Kota Depok (Akta PKDR No.11 tanggal 30 Desember 2022)