Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjol Akseleran Salurkan Pinjaman Rp3 Triliun Sepanjang 2022

Akseleran mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp3 triliun sepanjang 2022, naik 55 persen yoy.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan. JIBI/Bisnis.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan. JIBI/Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA — Platform pendanaan bersama (P2P lending) atau pinjol PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) telah menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp3 triliun sepanjang 2022. Penyaluran pinjaman itu naik 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengatakan bahwa rata-rata penyaluran pinjaman usaha Akseleran di setiap bulannya bisa mencapai Rp350 miliar.

Secara kumulatif, Akseleran pun telah menyalurkan total pinjaman usaha kepada peminjam (borrower) hampir Rp7 triliun hingga akhir 2022.

Capaian penyaluran pinjaman Akseleran didorong oleh adanya lebih dari 200.000 pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan belasan institutional lender. Sementara, jumlah borrower mencapai 4 ribu lebih usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Pertumbuhan Akseleran juga diperkuat dengan kenaikan penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa yang naik 35 persen yoy. Akseleran mencatat bahwa penetrasi terbesar penyaluran pinjaman terjadi di Kalimantan Barat, Riau, Bali, Kepulauan Riau, dan Sumatra Utara.

"Akseleran juga akan terus menjaga bisnis pinjaman usaha yang sustainable dengan tetap menjalankan assessment secara prudent, melihat kapasitas keuangan, dan riwayat kreditnya," ujar Ivan dalam keterangan tertulis pada Sabtu (14/1/2023).

Sementara itu, Akseleran mencatatkan rasio kredit macet (nonperforming loan/NPL) yang tetap terjaga pada 2022. NPL kumulatif Akseleran ada pada angka 0,04 persen dari total penyaluran pinjaman usaha. 

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total outstanding pinjaman dari seluruh fintech lending mencapai Rp50,3 triliun pada November 2022. Angkanya naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp29,12 triliun.

Sementara, jumlah entitas yang telah mendapatkan pinjaman dari fintech lending mencapai 22,89 juta. Nilai pinjaman dari fintech lending untuk perseorangan mencapai Rp42,89 triliun, lalu badan usaha Rp7,40 triliun.

Namun, dari jumlah outstanding pinjaman fintech lending yang dicatat OJK, sebesar Rp1,42 triliun diantaranya merupakan outstanding pinjaman macet yang melebihi 90 hari.

Kemudian, untuk return on asset (ROA), return on equity (ROE), maupun beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) dalam penyelenggara fintech lending masing-masing berada di angka -2,27 persen, -4,23 persen, serta 99,24 persen per November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper