Bisnis.com, JAKARTA – Platform dompet digital DANA Indonesia (PT Espay Debit Indonesia Koe) menyatakan perusahaan paling banyak menginvestasikan dana pada sisi infrastruktur teknologi informasi (IT), mengingat DANA merupakan perusahaan berbasis teknologi.
Chief Executive Officer (CEO) DANA Indonesia Vincent Iswara menyampaikan bahwa penempatan investasi perusahaan ditempatkan pada infrastruktur teknologi dan talenta teknologi.
Namun demikian, pria yang merupakan lulusan Waseda University dengan konsentrasi MBA, Strategic Management itu tidak merincikan lebih lanjut besaran investasi untuk infrastruktur IT di DANA.
“Karena DANA adalah perusahaan berbasis teknologi, paling besar persentase terbesar adalah infrastruktur IT,” kata Vincent dalam Media Gathering di DANA Indonesia Office Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Vincent mengatakan sebanyak 99,8 persen dari 900 talenta atau pegawai DANA merupakan anak bangsa. Jika dirincikan lebih lanjut, Vincent mengklaim bahwa sebanyak 60 persen pegawai DANA adalah pekerja engineer.
“Kami akan selalu investasi [infrastruktur IT dan talenta] dab kita selalu tambahkan, karena kita melihat teknologi bisa membantu masyarakat akan digitalisasi,” ujarnya.
Adapun, dalam dua tahun terakhir ini, Vincent menyatakan DANA mengalami pertumbuhan yang sangat baik. Hal itu terlihat dari jumlah pengguna DANA yang mencapai 135 juta pengguna sepanjang 2022, atau tumbuh 42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya. Senada, DANA juga mengantongi pertumbuhan transaksi lebih dari 250 persen sepanjang 2022.
“Pengguna DANA 135 juta, dari 95 juta pengguna sekarang kita 135 juta pengguna, jadi tumbuh 40-an juta. Secara keseluruhan, pertumbuhan kami sangat sehat dan maju dengan pesat di 2 tahun terakhir,” jelasnya.
Selain itu, Vincent menuturkan bahwa pertumbuhan DANA mayoritas berada di ranah organik. Perluasan DANA juga tidak hanya terjadi di wilayah top tiers, melainkan juga menjangkau hingga ke pelosok daerah.
“DANA sudah melihat hampir 40 persen [pertumbuhan] sudah di luar Jawa, tidak hanya berkonsentrasi di Jawa saja,” tuturnya.
Sementara itu, jika dilihat dari 20 kota terbesar di Indonesia, Vincent mengklaim pengguna DANA sudah lebih dari 50 persen, sejalan dengan visi perusahaan untuk memberikan finansial inklusi, finansial literasi, dan edukasi ke masyarakat indonesia.
“DANA bukan hanya dompet digital pembayaran, tetapi juga untuk layanan-layanan keuangan lainnya. Di 2023 kita akan memberikan inovasi baru untuk masyarakat luas karena penetrasi DANA yang sudah meluas,” pungkasnya.