Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Financial Technolog (Fintech) berkembang pesat di Indonesia belakangan ini, namun saat awal memulai diperlukan perjuangan yang sulit.
Chief Operating Officer dan Co-Founder Xendit, Tessa Wijaya pun berkisah terkait awal mula dirinya membangun perusahaan pembayaran digital (digital payment). Dia mengaku awalnya melihat peluang soal pembayaran digital dengan berkembangan teknologi. Dia kemudian mengingatkan soal awal mula Gojek yang hanya bisa diorder melalui SMS dan telepon hingga sekarang semakin besar.
“Saya melihat peluang di sana, saya percaya bahwa teknologi akan mengubah dunia. Saya pikir itu yang mendasari saya memulai [bisnis] pembayaran digital,” kata Tessa dalam acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023).
Tessa juga melihat bahwa pembayaran melalui telepon genggam saat itu masih sangat sulit. Hal tersebut mendasarinya untuk membuat platform pembayaran digital di Indonesia.
Dia kemudian mulai mengembangkan informasi terkait pembayaran digital. Selain itu, meksipun tumbuh di luar negeri, dia mengaku ingin melakukan sesuatu untuk negaranya.
“Saya ingin kembali dan berdampak penuh untuk negara ini. Jadi kenapa enggak menjadi pelopor [penbayaran diital], dan lihat kami di sini hari ini,” katanya.
Baca Juga
Adapun, Xendit merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Payment Gateway. Perusahaan ini berdiri sejak 24 Juni 2016.
Xendit menyediakan berbagai macam fitur penerimaan pembayaran. Untuk penerimaan pembayaran Xendit memiliki layanan penerimaan pembayaran seperti virtual account, kartu kredit, retail outlet, dompet elektronik, dan uang elektronik. Xendit kini telah menyandang status sebagai unicorn pada 2021.