Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Cetak Rekor Laba, Ini yang Bikin BNI (BBNI) Pede Tahun Ini

Sepanjang 2022, BNI (BBNI) membukukan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI optimis rasio profitabilitas perseroan akan tumbuh pada 2023 sejalan dengan inflasi yang diperkirakan akan terus melandai ke level 3,8 persen.

Di samping itu, Direktur keuangan BNI Novita Anggraini menjelaskan bahwa pihaknya memperkirakan perekonomian Indonesia juga akan tumbuh sebesar 5 persen yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan juga belanja pemerintah.

"Kami melihat bahwa stabilnya ekonomi domestik ini akan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat dan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2023 diperkirakan di kisaran 7 hingga 9 persen," pungkasnya beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (29/1/2023).

Sementara dari sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK), BNI menargetkan pertumbuhan DPK akan berada pada level 7,2 hingga 8,5 persen.

Pada pertumbuhan DPK, Novita menambahkan, pihaknya akan memfokuskan pertumbuhan pada sektor tabungan dan giro  yang dihasilkan dari strategi perseroan untuk meningkatkan rasio CASA (curent account savings account) melalui penyediana solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif dan reliabel.

Adapun marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) ditargetkan akan terjaga pada kisaran 4,7 persen, salah satunya dengan tetap menjaga perbaikan kualitas aset hingga mampu menghasilkan marjin yang optimal.

"Di samping itu, biaya kredit adalah salah satu area dimana kami memiliki tingkat kepercayaan tinggi kami masih bisa melakukan perbaikan," tutur Novita.

BNI pun menargetkan cost of credit turun 1,5 persen pada 2023. Hal ini disebabkan oleh perbaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang semula dari 3 persen menjadi sekitar 2,5 persen.

"Indikator-indikator yang kami sampaikan tadi memberikan gambaran optimisme kami untuk terus mencetak profitabilitas yang sehat dan sustain sehingga memberikan value yang maksimal bagi seluruh stake holder terutama bagi pemegang saham," tambahnya.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 BBNI membukukan laba bersih mencapai Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Capaian tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perjalanan bisnis BBNI.

"Laba bersih konsolidasi yang tercatat Rp18,31 triliun, perolehan laba bersih ini tertinggi sepanjang sejarah BNI," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Dari sisi kredit, sepanjang 2022 bank berkode emiten BBNI ini telah mencatat penyaluran dana sebesar Rp649,19 triliun, tumbuh dari posisi sebelumnya pada level Rp582,43 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper