“Survei geoteknikal [ini dilakukan] untuk klien perusahaan konsulting Italia dan perusahaan minyak Eropa yang beroperasi di Republik Kongo,” kata Denni saat ditemui di Batamec Shipyard, Batam, Jumat (20/1/2023).
Denni menyebutkan bahwa survei tersebut merupakan kegiatan pengambilan sampel tanah yang akan diuji di laboratorium untuk mengetahui kandungannya.
Nantinya hasil tersebut akan digunakan untuk beberapa pekerjaan. Seperti perencanaan rancangan pondasi, struktur, dan bangunan di lokasi tempat survei tersebut
“Atau merencanakan pengeboran sumur minyak gas. Jadi kami sediakan datanya, kandungan tanah,” katanya.
Denni menjelaskan pengiriman kapal tersebut juga didukung oleh tenaga penelitian dari Indonesia. Dia menjelaskan yang melakukan survei mayoritas merupakan engineer dari Indonesia, beberapa lainnya Singapura dan Belanda.
Nantinya kapal akan berangkat selama 50 hari dan melakukan survei sekitar 90 sampai 100. Total semua perjalanan dan pekerjaan mencapai 200 hari.
Baca Juga
Denni menambahkan permintaan terhadap minyak tengah meningkat setelah pandemi dan krisis energi di Eropa akibat perang Rusia-Ukraina. Hal tersebut membuat permintaan survei geoteknikal juga ikut meningkat.
“Eksplorasi terhadap minyak mau tidak mau digenjot oleh perusahaan-perusahaan minyak di seluruh dunia,” imbuhnya.
Dengan adanya proyek ini, Denni pun mengaku bangga lantaran bisa mengibarkan bendera merah putih. Terlebih perusahaaan dipilih untuk melakukan misi tersebut oleh perusahaan luar negeri.
“Bagi kami ini sebuah kebanggaan karena bisa mengibarkan merah putih di negara lain,” pungkasnya.