Bisnis.com, JAKARTA —Sejumlah bank jumbo di Indonesia seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kompak mencatatkan pertumbuhan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sepanjang 2022.
Secara rata-rata, margin bunga bersih ketiga bank tersebut sepanjang tahun 2022 berada pada kisaran 5 persen.
Menilik rasio NIM Bank Mandiri misalnya, sepanjang tahun 2022 naik menjadi 5,16 persen.
Torehan tersebut tercatat tumbuh 43 basis poin (bps) secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Desember 2021 sebesar 4,73 persen.
Alhasil, BMRI membukukan laba mencapai Rp41,2 triliun sepanjang 2022. Hal tersebut bahkan sampai menarik perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
"Kadang-kadang saya mikir kok tumbuhnya tingi banget? Jangan-jangan bunganya ketinggian," ucap Jokowi berkelakar dalam agenda Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga
Selanjutnya, rasio margin bunga bersih BNI juga tercatat tumbuh sebesar 14 bps secara yoy dari 4,67 persen pada Desember 2021 menjadi 4,81 persen hingga Desember 2022.
Serupa, NIM BCA turut menunjukkan tren pertumbuhan. Sepanjang 2022, NIM BBCA tercatat tumbuh 24 bps menjadi 5,34 persen pada Desember 2022 dari sebelumnya sebesar 5,10 persen pada Desember 2021.
Sementara sebelumnya, berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NIM bank umum konvensional per September 2022 tercatat pada level 4,86 persen atau naik 24 basis poin (bps) secara tahunan (year-on-year/yoy).
Terbaru, sepanjang 2022 Jokowi menyebut bahwa rasio NIM perbankan RI berada pada posisi 4,4 persen.
"Sebelum masuk ke sini tadi saya tanya ke pak ketua [OJK], NIM nya berapa sih? Di jawab oleh pak Mahendra sebesar 4,4 persen. Tinggi banget, ini mungkin tertinggi di dunia," pungkas Jokowi saat menyampaikan pidato pembukanya dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, Senin (6/2/2023).
Jika dibandingkan negara lainnya, seperti negara tetangga Thailand misalnya, Indonesia memang mempunyai NIM yang lebih tinggi.
Berdasarkan data bank sentral di Thailand, NIM perbankan di Thailand per kuartal III/2022 mencapai level 2,51 persen.
Sementara melansir data The Global Economy, besarnya pendapatan bunga bank di Indonesia bahkan membawa perbankan RI menempati posisi tiga besar diantara sejumlah negara G20.
Adapun posisi pertama ditempati oleh Argentina yang membukukan margin bunga bersih sebesar 10,44 persen pada 2021 dan disusul Mexico sebesar 5,67 persen. Sementara Indonesia sendiri sebesar 5,06 persen pada 2021.
Lebih rinci, berikut peringkat negara-negara G20 dengan himpunan margin bunga bersih terbesar sepanjang 2021.
1. Argentina: 10.44 persen
2. Meksiko: 5.67 persen
3. Indonesia: 5.06 persen
4. Brazil: 4.42 persen
5. Turki: 3.29 persen
6. India: 3.18 persen
7. Afrika Selatan: 3.05 persen
8. Amerika: 2.77 persen
9. Arab Saudi: 2.72 persen
10. China: 2.16 persen
11. Inggris: 1.84 persen
12. Australia: 1.67 persen
13. Kanada: 1.59 persen
14. Korea Selatan: 1.59 persen
15. Italia: 1.07 persen
16. Jerman: 0.96 persen
17. Jepang: 0.54 persen
18. France: 0.52
19. Russia: 0.52