Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Adira Finance (ADMF): Pembeli Mobil Listrik Mayoritas Orang Kaya

Bos PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mengatakan pembeli mobil listrik mayoritas orang kaya.
Wuling Motors Indonesia mengenalkan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia, Air ev sebagai kendaraan ramah lingkungan yang dijual dengan harga mulai dari Rp250 juta hingga Rp300 juta - BISNIS/Jaffry Prabu Prakoso.
Wuling Motors Indonesia mengenalkan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia, Air ev sebagai kendaraan ramah lingkungan yang dijual dengan harga mulai dari Rp250 juta hingga Rp300 juta - BISNIS/Jaffry Prabu Prakoso.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance mengungkapkan tantangan dalam memasarkan produk mobil dan motor listrik. Dia menilai pembeli kendaraan listrik yang masih didominasi orang kaya atau segmen masyarakat menengah ke atas.

Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) masih terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan penjualan kendaraan konvensional.

Secara industri, Made menyampaikan penjualan motor listrik mampu tumbuh 203 persen secara tahunan (year-on-year) pada 2022. Nilai itu naik dari sebelumnya 2.000 unit menjadi 6.681 unit. Sementara itu, penjualan mobil listrik mencapai 23.000 unit sepanjang 2022, atau lebih tinggi dari penjualan motor listrik.

Made mengungkapkan pembeli baru yang belum memiliki kendaraan enggan membeli kendaraan listrik sebagai opsi kepemilikan kendaraan. Hal itu lantaran harganya yang terbilang mahal.

“Menurut saya, kendaraan listrik itu masih early adopter, orang-orang tertentu saja yang baru siap membeli kendaraan listrik. Berdasarkan diskusi dengan dealer, yang membeli kendaraan listrik itu orang kaya yang sudah memiliki mobil, bukan orang yang baru beli mobil, karena dia sudah punya mobil jadi punya hak beli jenis-jenis mobil lain. Tapi kalau pembeli yang first time membeli mobil pasti takut [beli kendaraan listrik],” ungkap Made dalam Media Update Adira Finance di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Dia menilai setidaknya ada tiga hal yang perlu diamati. Pertama, harga kendaraan listrik yang masih mahal dibandingkan dengan jenis kendaraan umumnya.

Pasalnya, harga mobil listrik yang berukuran kecil dipatok Rp300 juta-an dan motor listrik mulai dari Rp30 juta-an. 

“[Kendaraan listrik] yang kecil aja itu Rp300 juta, motor Rp30 juta-an. Sementara, motor biasa Rp20 juta. Bagi orang kelas bawah itu besar [mahal] sekali bedanya,” ujarnya.

Kedua, kesiapan infrastruktur. Made mengatakan pengisian baterai untuk kendaraan listrik masih terbatas dan masih berada di area Jabodetabek.

“Artinya, konsumen berpusat di kota yang infrastrukturnya siap. Kalau infrastruktur nggak siap, maka nggak berkembang. Saya kira banyak investor tertarik untuk mempersiapkan infrastruktur kendaraan listrik. Jadi akan berkembang seiring dengan tambahan infrastruktur,” lanjutnya.

Adapun, tantangan yang ketiga adalah secondary market. Made melihat bahwa masyarakat di Indonesia masih dilema terkait harga jual bekas dari kendaraan listrik tersebut.

Namun demikian, Made optimistis industri kendaraan listrik akan terus berkembang seiring dengan adopsi masyarakat.

“Adopsi teknologi semua butuh waktu. Begitu diadopsi, persebarannya tidak bisa ditahan. Begitu diadopsi, perkembangannya [kendaraan listrik] akan meloncat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper