Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11,25 triliun sepanjang 2022, tumbuh 16,70 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,64 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat telah menyalurkan pembiayaan bagi hasil untuk mudharabah dan musyarakah masing-masing sebesar Rp564,05 miliar dan Rp10,69 triliun sepanjang 2022.
Pertumbuhan pembiayaan itu membuat aset Bank Muamalat semakin tebal menjadi Rp61,4 triliun per 31 Desember 2022, tumbuh 4,2 persen yoy dari Rp58,9 triliun per 31 Desember 2021.
Meski begitu, rasio pembiayaan macet atau nonperforming financing (NPF) di Bank Muamalat semakin tinggi. NPF gross bank naik dari 0,67 persen pada 2021 menjadi 2,78 persen pada 2022. NPF net pun naik dari posisi 0,08 persen menjadi 0,86 persen.
Adapun, himpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga Desember 2022 tercatat Rp46,14 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril menuturkan perseroan akan mengimplementasikan sejumlah rencana strategis pada tahun ini. "Pertama, optimalisasi dan penajaman potensi bisnis di segmen pembiayaan dan pendanaan, terutama segmen ritel," katanya dalam keterangan tertulis pada Senin (20/2/2023).
Baca Juga
Strategi kedua, menjalankan penajaman channel distribusi, baik jaringan fisik maupun jaringan digital. Strategi ketiga, Bank Muamalat menjalankan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.
Sementara itu, Bank Muamalat mampu mencatatkan laba bersih Rp26,58 miliar pada 2022, tumbuh pesat 197,7 persen yoy.
Hery mengatakan peningkatan laba tersebut utamanya ditopang oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) perseroan sebesar 95 persen yoy dari Rp560,5 miliar per 31 Desember 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada akhir Desember 2022.
Rasio profitabilitas perseroan juga membaik. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Muamalat naik 33 basis poin (bps) menjadi 0,53 persen pada 2022. Kemudian, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik tipis 7 bps menjadi 0,09 persen. Net operating margin (NOM) Bank Muamalat juga naik 16 bps menjadi 0,20 persen.