Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) atau Fuji Finance membukukan penurunan laba tahun berjalan menjadi senilai Rp8,31 miliar sepanjang 2022.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, emiten bersandi saham FUJI itu mampu membukukan laba senilai Rp9,19 miliar. Artinya, laba Fuji Finance tergerus hingga 9,65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 31 Desember 2022.
Meski laba perusahaan multifinance tersebut menyusut, total pendapatan yang dibukukan Fuji Indonesia terpantau naik 19,7 persen yoy menjadi Rp18,75 miliar dari sebelumnya senilai Rp15,67 miliar.
Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (11/3/2023), salah satu penopang total pendapatan perusahaan berasal dari pos pendapatan lain yang melesat 120,42 persen yoy. Nilainya naik dari Rp3,53 miliar menjadi Rp7,79 miliar pada 2022.
Selain itu, pos bunga juga tumbuh 27,50 persen yoy, naik dari Rp424,52 juta menjadi Rp541,27 juta. Sementara itu, pos pembiayaan merosot 11,03 persen yoy menjadi Rp10,41 miliar dari sebelumnya bernilai Rp11,7 miliar.
Total beban yang dibukukan Fuji Indonesia merangkak hingga 83,87 persen yoy. Alhasil, beban perusahaan membengkak dari Rp4,57 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp8,4 miliar pada Desember 2022.
Baca Juga
Sampai dengan 31 Desember 2022, total aset yang dibukukan Fuji Indonesia mencapai Rp162,85 miliar. Aset perusahaan naik 5,95 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp153,71 miliar.
Kemudian, liabilitas FUJI naik sebesar 26,78 persen yoy dari Rp4,29 miliar menjadi Rp5,44 miliar. Sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp157,4 miliar, naik 5,35 persen yoy dari semula Rp149,41 miliar.