Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing Fuji Finance (FUJI) Buru Peluang Baru, Jajal Bisnis Solar Power

Fuji Finance Indonesia (FUJI) mengintip peluang pembiayaan solar power di tengah target pemerintah mengejar penurunan emisi.
Ilustrasi PLTS atap./Istimewa
Ilustrasi PLTS atap./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) tengah berupaya untuk mencari peluang pembiyaan di sektor produktif, salah satunyapembangkit listrik tenaga matahari alias solar power. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin mencapai target zero emisi (net zero emission) pada 2060.

Komisaris Utama Fuji Finance Indonesia Anton Santoso mengatakan peluang pembiayaan baru di sektor produktif digarap dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini agar target zero NPL perseroan dapat terus dipertahankan.

“Kami saat ini masih fokus untuk terus mencari peluang pembiayaan proyek-proyek dengan prinsip kehati-hatian,” ujar Anton kepada Bisnis, Jumat (4/11).

Dia mengatakan pembiayaan solar power adalah salah satu peluang yang digarap dengan serius. Dia mengatakan FUJI terbuka melakukan kerjasama dengan mitra maupun investor luar negeri untuk pengembangan bisnis ke depan.

“Kami harapkan solar power akan mulai berjalan tahun depan dengan Perpres Energi Baru Terbarukan (EBT) yang baru keluar di bulan Oktober kemarin. Sebelumnya EBT kurang mumpuni karena tanpa adanya kepastian dan dukungan pemerintah di sektor ini,” ujar dia.

Di sisi lain, Fuji Finance Indonesia memproyeksikan net profit pada tahun ini mencapai 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Proyeksi ini seiring dengan pencapaian pada Oktober yang mengalami pertumbuhan secara year-on-year (yoy).

Berdasarkan laporan kinerja keuangan kuartal III-2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,7 miliar, mengalami penurunan 7,8 persen jika dibandingkan kuartal III-2021 yang dibukukan sebesar Rp8,4 miliar. Meskipun demikian, perseroan meperkirakan laba bersih mengalami pertumbuhan pada tahun ini.

“Kami menargetkan laba bersih Fuji Finance pada tahun ini diharapkan berada di sekitar 10 persen lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu. Meskipun Ekonomi di tengah ancaman resesi, namun kami optimis karena pencapaian kami di bulan Oktober,” ujar Komisaris Utama Fuji Finance Anton Santoso kepada Bisnis, Jumat (4/11).

Anton menambahkan, perseroan pada tahun ini tengah memperhatikan sejumlah tantangan ekonomi, diantaranya adalah ekonomi yang diproyeksikan cukup sulit tahun ini dan beberapa tahun ke depan, seiring dengan adanya ancaman resesi yang dinilai cukup berbahaya.

Kemudian, beberapa tahun ke depan akan sangat sulit bagi semua sektor usaha, perseroan berusaha untuk mempertahankan kinerja sebaik-baiknya dalam situasi ekonomi yang menantang dan sulit.

Lebih lanjut, pendapatan perseroan hingga kuartal III-2022 mengalami pertumbuhan, di mana dibukukan Rp15,5 miliar, mengalami pertumbuhan 29,57 persen jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp11,99 miliar. Pencapaian ini didukung oleh segmen pembiayaan konsumen, bunga, dan pendapatan lain-lain.

Secara total aset, hingga 30 September 2022 diperoleh sebesar Rp162 miliar, mengalami pertumbuhan jika dibandingkan 31 Desember 2021 yang dicatatkan sebesar Rp153 miliar. Total liabilitas juga tumbuh menjadi Rp5,6 miliar dari sebelumnya Rp4,29 miliar. Total ekuitas juga naik menjadi Rp157 miliar dari semula Rp149 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper