Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Amerika Serikat, yaitu Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) memberikan keringanan kepada karyawan Silicon Valley Bank (SVB) untuk dapat bekerja selama 45 hari ke depan dan mendapat 1,5 kali gaji.
Keputusan tersebut diharapkan dapat meringankan beban SVB yang beberapa hari lalu ditutup oleh Otoritas keuangan California, Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNN pada Senin (13/3/2023), tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) juga telah menerima bonus tahunan pada hari jumat, sebelum beberapa jam FDIC mengambil alih bank yang mengalami kebangkrutan tersebut.
Kolapsnya Silicon Valley Bank terjadi secara cepat bahkan dalam hitungan 48 jam setelah perusahaan dikabarkan mengalami krisis modal. Bangkrutnya bank ini bahkan disebut sebagai yang terbesar kedua dari sebuah lembaga keuangan dalam sejarah AS.
Regulator California menutup SVB, yang memberi pinjaman ke lebih banyak perusahaan sektor teknologi ini, dan menempatkannya di bawah kendali FDIC.
FDIC bertindak sebagai penerima yang biasanya akan melikuidasi aset bank untuk membayar kembali pelanggannya, termasuk deposan dan kreditur.
Baca Juga
Dikutip dari Reuters, sampai saat ini karyawan kecuali pekerja penting dan cabang diminta untuk bekerja dengan sistem jarak jauh (WFH). SVB dilaporkan memiliki lebih dari 8.500 karyawan pada akhir 2022.
Adapun, FDIC mengungkapkan kantor pusat dan 17 cabang SVB yang berlokasi di California dan Massachusetts kembali dibuka
Tak hanya itu, pihak FDIC menyampaikan deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan paling lambat Senin pagi. Kemudian akan membayar deposan yang tidak diasuransikan sebagai dividen di muka dalam minggu depan.