Bisnis.com, JAKARTA - Runtuhnya 3 bank di Amerika Serikat (AS), yakni Silicon Valley Bank, Silvergate Bank dan Signature Bank dinilai tidak akan berdampak signifikan karena likuiditas perbankan dalam negeri dinilai cukup tangguh.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan ketahanan sistem keuangan khususnya perbankan tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit, maupun likuiditas.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan Tanah Air tetap kuat mencapai 25,88 persen pada Januari 2023.
Adapun risiko kredit terkendali dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan /NPL) yang rendah 2,59 persen secara bruto dan 0,76 persen secara neto pada periode yang sama.
Sementara itu, dari sisi likuiditas, bank sentral mencatat rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 29,09 persen. Dana pihak ketiga (DPK) juga membukukan pertumbuhan 8,18 persen secara year-on-year (yoy).
Perry mengatakan perkembangan likuiditas perbankan dalam negeri sejalan dengan stance kebijakan likuiditas yang akomodatif dari BI untuk mendukung ketersediaan dana bagi perbankan dalam menyalurkan kredit bagi dunia usaha
Baca Juga
“Likuiditas perekonomian juga memadai dalam mendukung kegiatan ekonomi, tecermin pada uang beredar dalam arti sempit [M1] dan luas [M2] yang masing-masing tumbuh sebesar 6,6 persen yoy dan 7,9 persen yoy pada Februari 2023,” ujarnya Kamis (16/3/2023).
Menurut Perry, dengan longgarnya likuiditas, suku bunga perbankan dalam negeri dinilai tetap kondusif untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Di pasar uang, suku bunga IndONIA tercatat sebesar 5,53 persen pada 15 Maret 2023. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor jangka pendek meningkat 50 basis poin dibandingkan dengan akhir Desember 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali
Dia juga menyampaikan suku bunga deposito 1 bulan pada Februari 2023 tercatat rendah 4,12 persen, meskipun meningkat 15 basis poin dibandingkan Desember 2022. Suku bunga kredit Februari 2023 dinilai tetap kondusif guna mendukung permintaan kredit, yakni 9,34 persen
“Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit/pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional,” tuturnya.
Perry menegaskan berbagai kondisi ini menopang ketahanan perbankan Indonesia, sehingga diperkirakan kinerjanya tidak terdampak langsung oleh dinamika penutupan tiga bank di AS. Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia cukup kuat.