Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Artarindo melaporkan membukukan pendapatan premi bruto Rp312,73 miliar pada 2022 lalu. Jumlah premi bruto Artarindo ini berasal dari premi penutupan langsung Rp309,2 miliar dan premi tidak penutupan langsung Rp3,53 miliar.
Jumlah premi bruto Artarindo ini melonjak 21,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau dari Rp257,5 miliar.
Dikutip dari Koran Bisnis Indonesia, Senin (10/4/2022), setelah dikurangi komisi dibayar serta pembayaran reasuransi, perusahaan telah membukukan pendapatan underwriting mencapai Rp109 miliar sepanjang 2022.
Pendapatan underwriting Artarindo mengalami kenaikan mencapai 16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, perusahaan mencatatkan pendapatan underwriting Rp91 miliar
Sementara itu hasil underwriting perusahaan mencapai Rp61 miliar atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp49 miliar pada 2021. Meski demikian pos laba (rugi) komprehensif perusahaan menjadi Rp15 miliar, di mana turun dibandingkan pada 2021 yakni Rp20 triliun. Penurunan laba ini seiring kenaikan klaim dan kerugian pendapatan komprehensif.
Meski demikian, tingkat solvabilitas perusahaan meningkat 5,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni menjadi Rp178 miliar pada 2022. Jumlah ini setara dengan 503 persen. Sebagai indikator, OJK menetapkan tingkat solvavbilitas minimal sebesar 120 persen dan Artarindo berada jauh di atas ketentuan.
Baca Juga
Dari sisi aset, Artarindo memiliki total Rp516 miliar pada 2022. Meningkat sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp496 miliar.
Sementara itu, jumlah ekuitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp220 miliar, di mana naik sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp207 miliar.
Terakhir, jumlah liabilitas Artarindo mencapai Rp296 miliar, melonjak tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, perusahaan memiliki liabilitas yang ditanggung mencapai Rp289 miliar.