Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset IKNB Syariah Tembus Rp140,1 Triliun, Penjaminan Kalahkan Asuransi

LJKK syariah yang terdiri dari penjaminan syariah, pergadaian syariah, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Syariah menjadi penyumbang utama IKNB Syariah.
Ilustrasi kegiatan ekspor impor yang membutuhkan penjaminan dan asuransi dalam operasionalnya./Antara
Ilustrasi kegiatan ekspor impor yang membutuhkan penjaminan dan asuransi dalam operasionalnya./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset Industri Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB) Syariah mencapai Rp140,1 triliun pada Januari 2023.

Merujuk data Statistik IKNB periode Januari 2023, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, total aset IKNB syariah tumbuh 22,37 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya bernilai Rp114,5 triliun.

Direktur Pengembangan IKNB dan Inovasi Keuangan Digital OJK Edi Setijawan mengatakan bahwa jumlah aset IKNB secara keseluruhan bertumbuh selama periode 2022-2023.

Edi merincikan total aset IKNB syariah didominasi oleh lembaga jasa keuangan khusus (LJKK) syariah yang mencapai Rp57,41 triliun. Nilainya tumbuh 30,68 persen yoy dari Rp43,93 triliun.

“LJKK syariah di dalamnya terdiri dari penjaminan syariah, pergadaian syariah, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia syariah, perusahaan perumahan sekunder syariah, dan permodalan nasional madani syariah,” kata Edi dalam Media Briefing Perkembangan Keuangan Syariah dan Silaturahmi Ramadan di Kantor OJK, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Lalu, diikuti dengan aset perusahaan perasuransian syariah yang mencapai Rp45,28 triliun pada Januari 2023, atau tumbuh 3,33 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya bernilai Rp43,82 triliun. 

Kemudian, disusul dengan aset lembaga pembiayaan syariah yang tumbuh 41 persen yoy dari Rp23,95 triliun menjadi Rp33,77 triliun.

Adapun aset dana pensiun syariah dengan pertumbuhan sebesar 19,16 persen yoy. Nilainya naik dari Rp9,08 triliun menjadi Rp10,82 triliun pada Januari 2023. Selanjutnya, aset LKM syariah mencapai Rp580 miliar atau tumbuh 7,41 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp540 miliar.

Posisi terakhir ditempati oleh aset fintech peer-to-peer lending (P2P lending) syariah naik dari Rp7 miliar menjadi Rp140 miliar pada Januari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper