Bisnis.com, JAKARTA — Unit Usaha Syariah (UUS) PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mencatatkan pertumbuhan laba setelah pajak yang naik hingga dua digit menjadi Rp7,02 miliar sepanjang 2022.
Secara rinci, laba bersih UUS BRI Insurance naik sebesar 88,81 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula bernilai Rp3,71 miliar pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (17/4/2023), laba bersih UUS BRI Insurance ditopang oleh jumlah pendapatan yang tumbuh 53,85 persen yoy. Alhasil, pendapatan perusahaan naik dari Rp26,82 miliar pada kuartal IV/2021 menjadi Rp41,26 miliar pada kuartal IV/2022.
Sepanjang 2022, total pendapatan UUS BRI Insurance terjadi pada setiap pos, salah satunya pos pendapatan ujrah pengelolaan dana tabarru’ mencapai Rp43,75 miliar pada 2022, naik 59,82 persen yoy dari Rp27,37 miliar.
Selain itu, jumlah dana peserta perusahaan tercatat naik 63,32 persen yoy. Alhasil, dana peserta milik UUS BRI Insurance menjadi Rp48,62 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,77 miliar.
Baca Juga
Sampai dengan akhir Desember 2022, UUS BRI Insurance membukukan total aset mencapai Rp187,64 miliar. Posisinya bertumbuh 30,85 persen yoy dari semula bernilai Rp143,4 miliar.
Adapun, rasio tingkat solvabilitas dana tabarru’ dan dana tanahud, dan dana perusahaan UUS BRI Insurance terjaga di level 1.159,76 persen pada 2022.
Perlu diketahui, UUS BRI Insurance dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebesar 90 persen. Sisanya, sebesar 10 persen merupakan milik Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.
