Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) telah menyiapkan dana sebesar Rp819,25 miliar untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada Juni 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi, obligasi yang akan dilunasi Maybank adalah obligasi subordinasi berkelanjutan II tahap II tahun 2016. Obligasi tersebut akan jatuh tempo tepatnya pada 10 Juni 2023.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa perseroan telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan bunga obligasi subordinasi tersebut kepada pemegang obligasi subordinasi," kata manajemen Maybank Indonesia pada Senin (15/5/2023).
Secara rinci, dana pelunasan pokok dan bunga obligasi subordinasi terdiri dari pokok obligasi subordinasi sebesar Rp800 miliar dan bunga obligasi subordinasi ke-28 secara gross Rp19,25 miliar.
Manajemen Maybank Indonesia menjelaskan pelunasan tersebut akan dilakukan dan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai agen pembayaran.
Pada awal tahun ini atau kuartal I/2023, Maybank juga telah merampungkan pelunasan obligasi dengan nilai sebesar Rp657 miliar yang jatuh tempo pada Maret 2023.
Baca Juga
Mengacu data KSEI, terdapat Rp103,48 triliun obligasi korporasi yang jatuh tempo pada tahun ini. Adapun, Rp25 triliun di antaranya jatuh tempo pada kuartal I/2023. Kemudian, sektor perbankan menyumbang Rp8,63 triliun obligasi yang akan jatuh tempo pada awal tahun ini, termasuk Maybank Indonesia.
Selain Maybank, bank-bank lainnya pun mempunyai obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR).
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI memiliki total obligasi yang jatuh tempo sebanyak Rp5,31 triliun dan US$500 juta. Sementara, total obligasi yang jatuh tempo pada semester I 2023 mencapai Rp2,34 triliun.
Kemudian, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mempunyai obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun ini senilai Rp916,5 milliar. "Kami pun telah mempersiapkan dan memiliki likuiditas yang memadai untuk obligasi yang akan jatuh tempo tersebut, sehingga tidak ada kendala," katanya.