Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digitalisasi Pasar, Area Tarung Peningkatan Inklusi Keuangan

Sekitar 50 persen- 70 persen transaksi keuangan di pasar induk seperti Kramat Jati masih menggunakan uang tunai.
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar induk Kramat Jati menjadi salah satu area pertarungan perbankan untuk meningkatkan literasi keuangan. Dengan perputaran uang Rp80 miliar per hari atau setara Rp28,2 triliun per tahun, area ini masih didominasi transaksi tunai. 

Berada di tepi lalu lalang truk dan mobil pengangkut buah dari seantero Jawa dan Sumatra, tenda biru putih di tepi Pasar Kramat Jati menyedot atensi para pedagang pada akhir Mei 2023 lalu. 

Perhatian tidak lepas dari penyampaian informasi dari bawah atap tenda berukuran 6x12 meter dan mampu menampung 120 orang tamu itu. Penjelasannya, para pedagang dan pembeli yang bertransaksi menggunakan layanan non tunai dengan dukungan BRI dalam periode program berhak mendapatkan satu unit mobil seri terbaru produksi pabrikan dari Korea setelah diundi. 

"Kami menargetkan 500 dari 1.200 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati beralih ke cashless," kata Regional Chief Executive Officer (RCEO) Jakarta 2 Prasetya Sayekti.

Upaya Prasetya bukan tanpa dasar, berdasarkan data BRI, dari nilai transaksi jumbo di pasar induk seperti Kramat Jati, 50 sampai 70 persen menggunakan uang tunai. Untuk itu, bang yang identik dengan nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu memberikan dukungan baik dengan mesin EDC, QRIS, dukungan agen BRIlink hingga penggunaan BRImo. 

brimo
brimo

Aplikasi BRI Mobile (Brimo) dari Bank Rakyat Indonesia 

Peran Penting Inklusi Keuangan

Peningkatan inklusi keuangan merupakan upaya bersama antara regulator dan industri untuk menyediakan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Memacu inklusi termasuk pada ranah digital mendorong meningkatkan efisiensi usaha, hingga terbukanya akses untuk layanan pinjaman resmi dari perbankan. 

Harapannya, peningkatan inklusi keuangan berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal yang sustain dan berkelanjutan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.

Erik Ridha Nugraha, Kepala Bagian Bisnis Mikro BRI Regional 2 Jakarta menambahkan pihaknya juga memfasilitasi digitalisasi pedagang melalui layanan daring Pasar.id. 

Konsep toko daring yang menghubungkan pembeli dengan pasar terdekat ini menjangkau sebanyak mungkin pasar di Tanah Air untuk mampu ke ranah digital. 

"Kami juga memberi pelatihan dengan dukungan photo produk," katanya menambahkan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada awal April 2023 lalu menyebutkan regulator telah melakukan penyempurnaan aturan POJK No.3/2023 dengan mengadopsi teknologi dalam melakukan kegiatan untuk literasi dan inklusi keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper