Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 mencatatkan kenaikan nilai aset pada laporan keuangan 2022. Manajemen AJB Bumiputera 1912 mengungkap penyebab aset yang dimiliki perusahaan mencapai Rp10,84 triliun per Desember 2022.
Angka tersebut meningkat 13,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp9,5 triliun. Manajemen menjelaskan bahwa kenaikan sebanyak Rp1,26 triliun tersebut karena adanya revaluasi aset atau penilaian kembali atas aset tanah dan bangunan, baik yang dikategorikan sebagai tanah bangunan investasi maupun tanah bangunan dipakai sendiri.
“Penilaian kembali atas tanah bangunan milik perusahaan dilakukan secara berkala sesuai dengan kaedah akuntansi yang berlaku umum,” kata Manajemen Bumiputera dalam keterangannya dikutip Kamis (15/6/2023).
Adapun penilaian tersebut secara independen dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Edi Endesta dan Rekan. Manajemen juga menjelaskan terkait dengan turunnya nilai liabilitas per 31 Desember 2022.
Jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp13,7 triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah 57 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yakni Rp32,8 triliun.
Manajemen Bumiputera menjelaskan bahwa penurunan paling besar terdapat pada kewajiban manfaat polis masa depan yaitu sebesar Rp13,92 triliun dari tahun lalu, begitu juga dengan hutang klaim mengalami penurunan cukup signifikan pula dibanding tahun lalu yaitu sebesar Rp5,19 triliun.
Baca Juga
“Hal tersebut dikarenakan adanya penerapan kebijakan PNM [Penurunan Nilai Manfaat] atas cadangan premi dan hutang klaim tertunda sebagaimana tertuang dalam RPK Perusahaan, dan OJK telah memberikan pernyataan tidak keberatan atas RPK AJB Bumiputera 1912 pada 10 Februari 2023,” jelas Manajemen AJB Bumiputera.
Dampak kebijakan PMN juga berpengaruh terhadap total ekuitas perusahaan, di mana mengalami peningkatan sebesar Rp20,30 triliun. Ini karena kebijakan PNM yang selisihnya dicatat sebagai ekuitas lain serta reklasifikasi atas polis-polis pasif AJB Bumiputera 1912 baik dalam bentuk cadangan premi maupun hutang klaim tercatat yang belum ada pengajuannya.
Diberitakan sebelumnya, AJB Bumiputera 1912 juga memperoleh jumlah pendapatan mencapai Rp2,2 triliun pada 2022. Angka tersebut naik 81,5 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1, 2 triliun.
Jumlah beban juga menurun pada 2022 menjadi Rp1,5 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp2, 2 triliun.
Pada 2022, AJB Bumiputera memeroleh laba komprehensi mencapai Rp971 miliar. Laba tersebut diperoleh setelah sebelumnya mencatatkan kerugian Rp1,1 triliun per Desember 2021.
Tingkat kesehatan finansial dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai -631, 78 persen. Angka tersebut jauh dari ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
AJB Bumiputera tengah bermasalah dengan kasus gagal bayar.Perusahaan asuransi tertua di Indonesia ini tengah menjalankan Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) dan mulai membayarkan klaim dengan metode PMN.