Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan kinerja moncer didorong oleh konsumsi masyarakat yang tinggi pada tahun politik atau pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Investor Relations Bank Mandiri Dhiyas Satyatama mengatakan sektor perbankan selalu dihadapkan pada tantangan tiap tahunnya, misalnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) pada 2019 kemudian Covid-19 pada 2020. Namun, terdapat pula peluang yang menyertai sektor perbankan, termasuk tahun politik.
Ekonomi Indonesia yang didorong oleh konsumsi masyarakat menjadi peluang saat pemilu. "Konsumsi masyarakat akan meningkat, ini jadi driver baik bagi perbankan," ujar Dhiyas dalam diskusi virtual pada pekan lalu (14/6/2023).
Sementara, Head of Investor Relations Bank Mandiri Laurensius Teiseran mengatakan pihaknya sudah mempunyai strategi jangka panjang bagi pengembangan bisnis. Strategi ini mampu meraup berbagai peluang termasuk saat tahun pemilu.
"Bank Mandiri menyasar pasar mulai dari korporasi hingga value chain di bawahnya," katanya.
Saat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terdongkrak pemilu, Bank Mandiri pun turut serta. "Kami juga membiayai UMKM tidak asal, tapi masuk ke ekosistem korporasi yang ada di dalamnya," ujar Laurensius.
Baca Juga
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penyaluran kredit perbankan jelang Pemilu 2024 akan moncer. "Dari data historis menunjukkan konsumsi meningkat pada periode sebelum dan setelah pemilu, beberapa sektor ekonomi naik pada periode-periode sekitar pemilu itu," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam rapat dewan komisioner (RDK) OJK pada awal bulan ini (6/6/2023).
Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan jelang pemilu, salah satu jenis kredit bank yang diperkirakan moncer adalah kredit ke sektor UMKM.
"KUR [Kredit Usaha Rakyat] sebagai bagian program pemerintah juga menarik jelang tahun politik. Sektor ultra mikro juga demikian," kata Amin.
Selain itu kredit ke industri seperti makanan dan minuman juga akan mempunyai permintaan tinggi menjelang pemilu. Sektor pertambangan dan perdagangan umum pun juga potensial moncer.