Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbalik Arah, Saham Bank Digital Allo (BBHI) Cs Jeblok Beruntun

Harga saham bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) tiga hari berturut-turut ke zona merah setelah sebelumnya kinclong hingga ARA.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA –– Harga saham bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) setelah sempat kinclong lebihdari 100 persen hingga menyentuh level auto reject atas (ARA) pada awal pekan ini berbalik arah tiga hari berturut-turut. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBHI berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (16/6/2023) . 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) turun 7,93 persen dan terparkir di level Rp1.625. Penurunan harga saham BBHI terjadi dalam tiga hari terakhir secara beruntun.

Bank digital lainnya mengikuti tren merah kinerja sahamnya. Harga saham PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) misalnya turun 1,95 persen pada penutupan perdagangan Jumat (16/6/2023) dan terparkir di level Rp1.260. Dalam sepekan, harga saham BANK turun 11,27 persen. 

Sementara itu, harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) masih jeblok 6,9 persen dalam sepekan. Untuk harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) turun 0,96 persen dalam sepekan.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan kinerja saham bank digital memang tergolong memiliki volatilitas tinggi. Saham sempat moncer pada pekan ini didorong oleh sejumlah sentimen.

"Aliran dana asing akan terkerek naik jika nanti pada semester kedua akan ada potensi dari sentimen positif berupa Pemilu 2024," ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (16/6/2023).

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan saham bank digital sempat terdongkrak oleh kebijakan longgar dari bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) dalam menerapkan suku bunga acuan. Hal tersebut akan memberikan sentimen bullish ke pasar, termasuk bank digital. Namun, menurutnya sentimen itu hanya berlaku jangka pendek.

Sebab, terdapat faktor lain yang memengaruhi harga saham bank digital. "Investor masih menilai valuasi saham bank digital itu premium. Pergerakan harga sahamnya juga tidak konsisten, berbeda dengan KBMI [kelompok bank dengan modal inti] IV," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper