Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Digital Moncer, Allo Bank (BBHI) Catatkan ARA

Harga saham bank digital dalam sepekan terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini (12/6/2023), saham Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) bahkan menyentuh ARA.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham bank digital kompak menguat dalam sepekan terakhir. Pada penutupan perdagangan hari ini (12/6/2023), harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) bahkan menyentuh level auto reject atas (ARA).

Berdasarkan RTI Business, harga saham BBHI naik 24,92 persen dan ditutup di level Rp1.880 pada penutupan perdagangan Senin (12/6/2023). 

BBHI memang sedang mengalami tren hijau harga saham. Tren itu sudah berlangsung sejak pekan lalu yakni Senin (5/6/2023), sehingga dalam sepekan harga saham BBHI naik 79,05 persen. 

Emiten bank digital lainnya juga mengalami peningkatan harga saham serupa dalam sepekan. Harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) naik 0,96 persen pada penutupan perdagangan hari ini jadi Rp525 per lembar. Dalam sepekan, harga saham BBYB naik 12,66 persen.

Saham PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) pun naik 0,35 persen pada penutupan perdagangan hari ini dan terparkir di level Rp1.425. Dalam sepekan, harga saham BANK naik 9,2 persen.

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan penurunan harga saham 1,25 persen dan terparkir di level Rp3.150 pada penutupan perdagangan hari ini. Namun, dalam sepekan harga saham ARTO melonjak 26 persen.

Selain itu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mengalami penurunan harga saham 1,08 persen pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp368. Sedangkan harga saham AGRO naik 2,22 persen dalam sepekan.

Tren hijau harga saham bank-bank digital ini terjadi di tengah sentimen positif ekonomi global. Pekan ini, sentimen ekonomi global diwarnai oleh penantian terhadap keputusan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).

The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan setelah memulai kampanye pengetatan moneter 15 bulan lalu. Di bursa AS, saham padat teknologi pun perlahan bangkit kembali.

Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan mengatakan kebijakan The Fed yang tidak terlalu agresif mampu menaikkan optimistis investor terhadap saham teknologi dan bank digital. 

Sementara itu, Associate Director Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus mengatakan kondisi ekonomi global seperti data inflasi AS membawa sentimen positif bagi saham bank digital. "Hal ini yang memberikan ruang penguatan bagi saham-saham bank digital," ungkap Nico kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper