Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance membukukan laba tahun berjalan senilai Rp83,84 miliar sepanjang 2022. Perolehan tersebut menanjak 94,04 persen dari periode yang sama 2021 hanya sebesar Rp43,2 miliar.
Jika ditelusuri lebih lanjut, laba senilai Rp83,84 miliar itu berasal dari pos pendapatan pembiayaan konsumen BRI Finance yang naik 92,43 secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp253,02 miliar menjadi Rp486,89 miliar.
Pos lainnya, yakni pos pendapatan sewa operasi juga tercatat tumbuh 52,91 persen yoy menjadi Rp163,51 miliar dari semula hanya Rp106,93 miliar, Dari sana, total pendapatan yang diraih BRI Finance mencapai Rp890,58 miliar atau naik 45,37 persen yoy dari Rp612,61 miliar.
Sepanjang 2022, total beban yang ditanggung perusahaan mencapai Rp776,43 miliar atau naik 40,02 persen yoy dari Rp554,51 miliar. Beban tersebut salah satunya diakibatkan beban pendanaan yang naik 50,94 persen yoy dari Rp207,34 miliar menjadi Rp312,97 miliar.
Sementara itu, BRI Finance mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 39,68 persen yoy dari Rp5,24 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp7,32 triliun pada 31 Desember 2022. Di mana, aset berupa piutang pembiayaan konsumen neto tumbuh 77,18 persen yoy menjadi Rp4,91 triliun pada 2022.
Adapun, total liabilitas yang ditanggung menebal 48,54 persen yoy dari Rp4,1 triliun menjadi Rp6,1 triliun, sedangkan total ekuitas menjadi Rp1,22 triliun atau tumbuh 7,62 persen yoy dari periode yang sama 2021 hanya sebesar Rp1,13 triliun.