Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengukur Akselerasi Stimulus Kredit Bank dari BI, Cukup Efektif?

Bank Indonesia (BI) tengah gencar mendorong kredit perbankan melalui serangkaian kebijakan. Apakah sudah efektif?
Gedung Bank Indonesia./ Bloomberg
Gedung Bank Indonesia./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tengah gencar mendorong kredit perbankan melalui serangkaian kebijakan. Bankir pun menilai kebijakan BI mampu mengerek kinerja mereka di tengah beragam tantangan.

Kebijakan Bank Indonesia itu misalnya dorongan makroprudensial agar penyaluran kredit moncer pada 2023. Dalam kebijakan itu, BI memberikan insentif berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan giro rupiah bank di BI bagi bank yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga sektor hijau. 

Pemberian insentif tersebut ditujukan untuk mendorong intermediasi perbankan, khususnya kepada sektor-sektor prioritas dan dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian.

Tahun lalu, BI juga telah memutuskan untuk memperpanjang insentif berupa pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) diantaranya guna mendongkrak kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023.

Melalui kebijakan ini, rasio LTV dan FTV kredit properti untuk semua jenis properti seperti rumah tapak, rumah susun, atau rukan jadi paling tinggi atau 100 persen.

Sementara itu, untuk sektor otomotif, BI tetap memberikan pelonggaran pada ketentuan uang muka menjadi paling sedikit nol persen. Kebijakan itu berlaku pada semua jenis kendaraaan bermotor baru.

Bulan lalu, BI juga telah memutuskan untuk meningkatkan insentif kebijakan makroprudensial bagi perbankan guna mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan sektor-sektor prioritas yang belum pulih. Insentif makroprudensial juga ditingkatkan kepada perbankan yang menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit/pembiayaan hijau.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan serangkaian kebijakan BI itu telah cukup membantu bank dalam menggulirkan kredit kepada masyarakat. "Sejauh ini pun kredit tumbuh cukup baik," katanya kepada Bisnis pada Rabu (21/6/2023).

CIMB Niaga sendiri telah menyalurkan kredit Rp201,5 triliun secara konsolidasi pada tiga bulan pertama tahun ini, naik 10,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Namun, menurutnya yang berpengaruh besar dalam mendongkrak kredit adalah kebijakan suku bunga acuan BI. Hal tersebut akan memengaruhi bank dalam menyesuaikan suku bunga kreditnya.

Sejalan dengan itu, BI telah menahan laju suku bunga acuan empat kali berturut-turut menjadi 5,75 persen. Sebelumnya, suku bunga acuan BI telah mengalami peningkatan 225 basis poin (bps) sejak pertengahan tahun lalu.

Suku bunga kredit pun mulai terindikasi menurun. Berdasarkan laporan BI, pada April 2023 suku bunga kredit perbankan mencapai 9,37 persen, turun dibandingkan suku bunga kredit pada Maret 2023 sebesar 9,38 persen.

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rudi As Aturridha juga mengatakan kebijakan makroprudensial mampu mendorong kinerja kredit perseroan. Menurutnya, di tengah risiko ketidakpastian yang meningkat, penyaluran kredit diharapkan akan terus tumbuh positif melihat kemampuan daya beli dan kepercayaan diri masyarakat yang juga mulai pulih dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit Rp1.205,46 triliun pada kuartal I/2023, naik 12,4 persen yoy.

Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Aestika Oryza Gunarto juga menyebutkan kebijakan insentif dari BI dapat mendorong bisnis, salah satunya bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) untuk tumbuh tinggi. BRI sendiri telah menyalurkan kredit Rp1.180,12 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 9,7 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper