Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank pelat merah atau himpunan bank milik negara (Himbara) bergeliat mendorong kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seiring dengan target Pemerintah Indonesia agar porsi kredit UMKM perbankan bisa mencapai 30 persen pada 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bank pelat merah mempunyai peran cukup besar dalam mendorong target pemerintah itu.
"Himbara dengan size yang besar memiliki peranan dalam memperluas akses pembiayaan UMKM mengingat kesiapan infrastruktur, kecukupan permodalan, dan luasnya jaringan kantor dalam mendukung pertumbuhan UMKM tersebut," katanya kepada Bisnis pada akhir pekan ini (14/7/2023).
Adapun porsi penyaluran kredit UMKM oleh Himbara mencapai 63 persen terhadap total pembiayaan UMKM di Indonesia. OJK sendiri terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi bank-bank untuk memberikan pembiayaan yang lebih mudah dijangkau oleh UMKM.
"Dukungan OJK dilakukan dalam bentuk peraturan, kolaborasi, dan pemberdayaan bank-bank, termasuk bank-bank BUMN," katanya.
Baca Juga
Sejumlah BUMN sendiri telah ancang-ancang mengejar target porsi kredit kepada UMKM itu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) misalnya memang telah mencatatkan porsi kredit kepada UMKM yang jumbo. Pada kuartal I/2023, BRI membukukan penyaluran kredit pada segmen UMKM sebesar Rp989,6 triliun atau mencapai 83,86 persen dari total kredit yang disalurkan.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan dengan porsi kredit UMKM yang dimiliki, BRI telah berkontribusi hampir 60 persen dari keseluruhan target pemerintah.
Meski begitu, BRI tetap akan bergeliat menyalurkan kredit UMKM tahun ini. “Kita tiap tahunnya minimal ada dua juta UMKM yang tergabung, dengan begitu kami bisa mempercepat capaian target pemerintah dalam mendorong kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia,” ujarnya dalam Press Conference di Jakarta beberapa waktu lalu (13/7/2023).
Kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah mencatatkan porsi kredit UMKM 28,05 persen dengan total kredit ke sektor UMKM sebesar Rp123 triliun pada pertengahan tahun ini.
Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setiawan mengatakan perseroan menargetkan porsi pembiayaan UMKM mereka mencapai 28,8 persen pada 2023. BNI juga menargetkan total kredit ke sektor UMKM pada tahun ini dapat meningkat 8 persen dibandingkan dengan 2022.
Strategi yang disiapkan BNI dalam mendongkrak kredit UMKM adalah dengan menyasar UMKM yang memiliki kinerja berkelanjutan serta siap go global.
“Tentunya ini komitmen kami sebagai bank milik negara yang terus membantu sektor tulang punggung ekonomi yakni UMKM. BNI akan selalu proaktif berinovasi dalam hal produk maupun program untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia,” kata Putrama.
Tidak hanya itu, BNI juga membukakan akses pasar bagi UMKM, khususnya yang memiliki orientasi ekspor, melalui BNI Xpora yang memiliki program khusus business matching diaspora dan pendampingan untuk peningkatan kapabilitas UMKM berorientasi ekspor.
BNI juga mengandalkan anak usahanya yakni Hibank untuk menyasar UMKM. Hibank yang sebelumnya bernama PT Bank Mayora merupakan anak usaha BNI di bidang bank digital.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan Hibank diharapkan bisa menjadi penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital khususnya pada segmen UMKM.
"Hibank kami dorong dapat meningkatkan kinerja di segmen UMKM khususnya dalam upaya memberi kontribusi positif membangun negeri," ujarnya beberapa waktu lalu (25/5/2023).
Strategi Kredit UMKM Bank Mandiri Hingga BTN
Selain itu, PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) telah mencatatkan porsi kredit UMKM sebesar 18,53 persen pada kuartal I/2023. Kredit mikro BMRI pada kuartal I/2023 mencapai Rp154,2 triliun, naik 12,7 persen yoy. Kemudian, kredit UMKM mencapai Rp69,2 triliun, naik 11,7 persen yoy.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga getol menggenjot penyaluran kredit kepada UMKM. Kepala Divisi SME Banking BTN Budi Permana mengatakan salah satu cara BTN mendongkrak kredit UMKM adalah dengan memaksimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Hingga kuartal I/2023, BTN telah menyalurkan KUR Rp840 miliar, naik pesat dibandingkan penyaluran KUR pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp400 miliar.
Dilihat dari alokasi KUR BTN tahun ini yang mencapai Rp3 triliun, maka realisasi penyaluran KUR hingga Maret 2023 itu telah mencapai 28 persen.
Ia mengatakan BTN akan semakin gencar menggenjot penyaluran KUR melalui sejumlah cara. "Kami transformasi di bisnis proses. Kami juga punya keunggulan di ekosistem perumahan yang banyak mempunyai UMKM. Satu developer perumahan support banyak UMKM, seperti toko bangunan, keramik, batu bata. Mereka sebelumnya tidak dapat pembiayaan," kata Budi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan rasio kredit UMKM perbankan pada 2024 mencapai 30 persen.
"Saya meminta kepada bank bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu 30 persen untuk UMKM itu betul-betul bisa terus ditingkatkan," ujar Jokowi, dalam pidatonya pada akhir tahun lalu (19/12/2022).
Namun, porsi kredit UMKM dari bank saat ini masih rendah. Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar Mei 2023 yang dirilis Bank Indonesia baru-baru ini, perbankan telah menyalurkan kredit UMKM Rp1.288,6 triliun per Mei 2023, naik 7,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Porsi kredit UMKM bank pada Mei 2023 itu masih mencapai 19,63 persen.