Bisnis.com, JAKARTA — Direksi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) kompak memborong saham perseroan dengan total mencapai 275.900 saham dalam dua kali transaksi.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/8/2023), Presiden Direktur Bank Woori Saudara Hwang Gyusoon menyerok saham SDRA pada 1 Agustus 2023 sebanyak 116.000 saham. Direktur Korporat Bank Woori Saudara Kang Bong Joo pun turut membeli saham SDRA sebanyak 18.800 saham pada waktu yang sama.
Sebelumnya, Kang Bong Joo telah membeli 50.700 saham SDRA, tepatnya 31 Juli 2023. Pada waktu yang sama, deretan direksi lainnya juga turut memborong saham SDRA, di antaranya Direktur Konsumer Bank Woori Saudara M. Tri Budiono sebanyak 30.100 saham, Direktur TI dan Jaringan & Operasi Bank Woori Saudara Benny Sudarsono Tan sebanyak 31.200 saham, serta Direktur Bisnis Support Bank Woori Saudara Edwin Sulaeman sebanyak 29.100 saham.
Jika ditotal, semua direksi Bank Woori Saudara telah menyerok 275.900 saham SDRA. Harga saham saat transaksi yakni Rp605. Dengan begitu, nilai transaksi pembelian saham itu mencapai Rp166,91 juta.
Kepala Divisi Kepatuhan Bank Woori Saudara Wiwit Sundari menjelaskan dalam keterbukaan informasi bahwa status kepemilikan saham milik direksi itu adalah kepemilikan langsung.
"Sementara tujuan transaksi adalah dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum," tulis Wiwit pada Rabu (2/8/2023).
Di tengah aksi tersebut, Bank Woori Saudara telah melaporkan kinerja keuangan mereka sepanjang semester I/2023. Emiten bank berkode SDRA ini telah membukukan laba bersih Rp373,8 miliar pada paruh pertama 2023, susut 14 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Namun, dari sisi intermediasi bank mencatatkan peningkatan penyaluran kredit 10,77 persen yoy menjadi Rp41,95 triliun pada semester I/2023. Aset pun naik 10,17 yoy menjadi Rp52,64 triliun.
Selain itu, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp28,99 triliun pada paruh pertama 2023, naik 6,89 persen yoy.