Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Cuan Bank Kelas Kedua pada Paruh Pertama 2023, Siapa Jawaranya?

Bank bermodal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun ini mencatatkan kinerja laba yang beragam, dari yang mencatatkan pertumbuhan laba pesat hingga yang merosot.
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank kelas kedua atau kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 3 hampir seluruhnya melaporkan kinerja keuangan mereka pada semester I/2023. Bank-bank ini bersaing ketat menjadi pendulang laba terbesar di kelasnya.

Bank bermodal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun ini mencatatkan kinerja laba yang beragam. Terdapat bank yang mencatatkan pertumbuhan pesat labanya, ada pula bank yang melaporkan kinerja laba merosot.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya menjadi salah satu bank KBMI 3 yang meraup pertumbuhan laba. Secara konsolidasi, BNGA telah mencatatkan pertumbuhan laba bersih 27,34 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp3,26 triliun pada semester I/2023. CIMB Niaga pun kokoh sebagai bank kelas kedua dengan raupan laba terbesar.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan kinerja bisnis dan pertumbuhan pendapatan bank solid pada paruh pertama 2023. "Dengan pengendalian biaya yang efektif, perbaikan kualitas aset, dan penurunan biaya kredit, kami dapat terus memberikan keuntungan yang lebih baik bagi para pemegang saham," katanya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

BNGA memang telah mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp6,83 triliun, tumbuh 4,59 persen yoy. BNGA juga mencatatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang naik 49,16 persen yoy menjadi Rp1,79 triliun per Juni 2023.

Selain itu, BNGA mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 8,67 persen yoy menjadi Rp1,51 triliun.

PT Bank Panin Tbk. (PNBN) juga mencatatkan pertumbuhan labanya sebesar 30,89 persen yoy pada paruh pertama 2023 menjadi Rp2,09 triliun. Sementara, PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) membukukan laba bersih senilai Rp2,06 triliun, tumbuh 25 persen yoy.

Bank milik Chairul Tanjung PT Bank Mega Tbk. (MEGA) juga membukukan pertumbuhan laba 32 persen yoy pada paruh pertama 2023 menjadi Rp1,97 triliun.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI memang belum melaporkan kinerja keuangan mereka pada semester I/2023. Namun, berdasarkan paparan kinerja induknya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), diketahui BRIS mendulang laba bersih setelah pajak Rp2,78 triliun pada paruh pertama 2023, naik 30,51 persen yoy. 

BSI merupakan anak usaha Bank Mandiri. Di bank syariah tersebut, Bank Mandiri mempunyai porsi kepemilikan 51,47 persen dan duduk sebagai pemegang saham pengendali.

Di sisi lain, terdapat sejumlah bank kelas kedua yang mencatatkan kinerja laba yang kurang memuaskan. PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) misalnya mencatatkan penyusutan laba bersih 12,95 persen yoy menjadi Rp1,68 triliun pada semester I/2023, dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,93 triliun. 

Laba PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) juga turun 9,77 persen yoy menjadi Rp1,57 triliun pada semester I/2023, dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,74 triliun.

Lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatatkan kinerja laba yang tumbuh minimalis hanya 0,23 persen yoy menjadi Rp1,47 triliun pada paruh pertama 2023.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan kinerja keuangan pada semester I/2023 memang lebih menantang. Namun, BTN optimistis hingga akhir 2023 mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan.

"Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis pada bulan lalu (21/7/2023).

Sementara itu, di bank kelas kedua ini CIMB Niaga menjadi jawaranya dengan capaian laba terbesar yakni Rp3,26 triliun diikuti BSI dengan laba Rp2,78 triliun pada semester I/2023.

Bank Panin menjadi bank pendulang laba terbesar ketiga di KBMI 3 yakni Rp2,09 triliun. Kemudian, OCBC NISP di posisi keempat dengan capaian laba Rp2,06 triliun.

Bank Mega menjadi anggota KBMI 3 pendulang laba terbesar kelima yakni Rp1,97 triliun. Lalu, BTPN di posisi keenam dengan raupan laba Rp1,68 triliun.

Bank Danamon di posisi ketujuh dengan capaian laba sebesar Rp1,57 triliun dan BTN di posisi ke delapan dengan laba Rp1,47 triliun.

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) ada di posisi paling bawah. Bank Permata meraup laba bersih Rp1,4 triliun pada semester I/2023 dan duduk di posisi ke sembilan KBMI 3 pendulang laba terbesar, lalu Maybank Indonesia memperoleh laba Rp987,47 miliar di posisi ke 10 terbesar.

Berikut daftar 10 bank KBMI 3 pendulang laba terbesar pada semester I/2023:

 

No

Nama Bank

Laba Semester I/2023

Laba Semester I/2022

1

CIMB Niaga

Rp3,26 triliun

Rp2,56 triliun 

2

BSI

Rp2,78 triliun

Rp2,13 triliun

3

Bank Panin

Rp2,09 triliun

Rp1,6 triliun

4

OCBC NISP

Rp2,06 triliun

Rp1,64 triliun

5

Bank Mega

Rp1,97 triliun

Rp1,49 triliun

6

BTPN

Rp1,68 triliun

Rp1,93 triliun

7

Bank Danamon

Rp1,57 triliun

Rp1,74 triliun

8

BTN

Rp1,47 triliun

Rp1,47 triliun

9

Bank Permata

Rp1,4 triliun

Rp1,42 triliun

10

Maybank Indonesia

Rp987,47 miliar

Rp688,43 miliar

Sumber: Laporan keuangan serta paparan kinerja induk usaha pada semester I/2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper