Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Investor Asing Akuisisi Perusahaan Asuransi RI Masih Tinggi

OJK menyatakan minat investor asing mengakuisisi perusahaan asuransi di Indonesia masih tinggi.
Petugas beraktivitas di dekat logo-logo asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (23/8/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas beraktivitas di dekat logo-logo asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Selasa (23/8/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut minat investor asing untuk mengakuisisi perusahaan asuransi di Indonesia masing tinggi. Pada 2022 ada dua perusahaan asuransi yang dibeli oleh asing. 

Tahun lalu, Aseana Insurance yang berbasis di Singapura membeli saham PT Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) dan menjadi pengendali. 

“Perusahaan asuransi yang dilirik oleh investor asing pada umumnya memiliki potensi bisnis yang memadai,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Ogi Prastomiyono dalam keterangannya, dikutip Minggu (6/12/2023). 

Selain itu, perusahaan asuransi yang dilirik juga memiliki pasar captive besar serta memiliki manajemen risiko dan tata kelola yang cukup memadai.

Sementara itu, Ogi melanjutkan, untuk perusahaan reasuransi juga terdapat minat dari investor asing. Namun, investor asing tersebut menginginkan terkait kepemilikan sampai dengan 100 persen. 

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyinggung soal minat investor asing yang rendah terhadap reasuransi di Indonesia. 

Hal tersebut diungkapkan olehnya ketika berkomentar soal rencana penembahan modal perusahaan asruansi. Menurutnya dalam waktu dekat masih ada beberapa hal yang menjadi perhatian industri dibandingkan penambahan modal. 

“Asuransi tidak berdiri sendiri, ada reasuransi, sedangkan reasuransinya saat ini juga sedang hardening market. Kemudian kita sulit juga men-generate kapasitas, kemarin disinggung juga tidak ada investor asing yang tidak mau menanamkan modalnya di sektor reasuransi,” kata Budi saat ditemui di MAIPARK Ballroom, Pusat Pengembangan SDM Asuransi, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Dia juga mengatakan kemungkinan bahwa ke depannya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG) akan menjadi motor di industri asuransi umum di luar joint venture. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper