Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menargetkan pendapatan premi bruto perusahaan mencapai Rp6,23 triliun sepanjang 2023.
Presiden Direktur Asuransi Astra Christopher Pangestu mengatakan target premi bruto tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp5,67 triliun.
“Premi bruto pada 2022 [tercapai] Rp5,67 triliun, tahun ini target kami Rp6,23 triliun. Kalau laba mestinya bertumbuh dari tahun lalu,” kata Christopher usai ditemui di acara Media Gathering Astra Financial di Menara Astra, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Merujuk laporan keuangan perusahaan, per semester I/2023, total pendapatan premi Asuransi Astra meningkat 23,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,89 triliun menjadi Rp3,58 triliun. Dari sana, total premi bruto perusahaan juga naik 19,87 persen yoy menjadi Rp3,14 triliun dari Rp2,62 triliun.
Christopher menuturkan premi tersebut ditopang oleh ketiga lini bisnis Asuransi Astra yang meningkat, yakni terdiri dari otomotif, komersial, hingga kesehatan.
Per 30 Juni 2023, Asuransi Astra membukukan laba bersih senilai Rp660,2 miliar atau naik 7,73 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu bernilai Rp612,84 miliar. Adapun di tahun lalu, Christopher menuturkan perusahaan menutup tahun buku 2022 dengan raihan laba mencapai Rp1,23 triliun.
Baca Juga
“Tahun lalu kan [laba] Rp1,2 triliun, mungkin tahun ini [laba] di Rp1,3 triliun. Lini bisnis penopang hingga akhir tahun tetap tiga, ada kendaraan bermotor, komersial, dan health,” tuturnya.
Di sisi indikator kesehatan keuangan, per 30 Juni 2023, rasio tingkat solvabilitas Asuransi Astra berada di level 271,22 persen. Sementara itu, rasio kecukupan investasi (RKI) dan rasio likuiditas perusahaan masing-masing mencapai 178,64 persen dan 186,53 persen.