Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Welab Digital Arta (Maucash) membidik pembiayaan senilai Rp2 triliun hingga akhir 2023.
Maucash merupakan perusahaan financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) hasil patungan PT Astra International Tbk. (ASII) dengan WeLab,
CEO Maucash Ricky Gunawan mengatakan saat ini realisasi yang telah dicapai perusahaan telah melampaui separuh dari target pada semester I/2023.
“Target pembiayaan ada sekitar Rp2 triliun sampai akhir tahun. Saat ini kami on the track, setengah lebih dari target, itu gradual naik sampai akhir tahun,” kata Ricky usai ditemui di acara Media Gathering Astra Financial di Menara Astra, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Ricky menyampaikan bahwa saat ini portofolio Maucash didominasi oleh penyaluran ke sektor produktif seperti UMKM yang mencapai 80 persen. Perusahaan memproyeksikan portofolio ini akan bertahan hingga akhir tahun ini.
“Kami fokus banyak di permodalan ke UMKM. Cukup banyak yang disalurkan ke UMKM. Intinya dibandingkan tahun lalu, produktif kita lebih meningkat,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Ricky mengatakan bahwa Maucash telah memenuhi ekuitas minimum Rp250 miliar yang ditetapkan regulator sejak 2018 silam.
“Ekuitas kami mengikuti standar, ada ketentuan dan kami di atas itu. Ketentuan OJK Rp250 miliar, kami sudah jauh di atas sejak 2018, kami nggak pernah di bawah,” ujarnya.
Merujuk laman resmi Maucash pada Senin (7/8/2023), tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) yang dimiliki Maucash berada di angka 95,78 persen, atau berada di atas TKB90 secara agregat di industri fintech lending.
Data Statistik Fintech yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per Juni 2023, TKB90 secara agregat di fintech P2P lending mencapai 96,71 persen pada Juni 2023. Alhasil, tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) atau tingkat kredit macet mencapai 3,29 persen. Rasio ini turun jika dibandingkan dengan posisi Mei 2023 yang berada di level 3,36 persen.