Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI UMKM Festival, Bangkitkan Pemulihan Ekonomi UMKM usai Pandemi

Dalam ajang BNI UMKM Festival, UMKM bisa mendapatkan insight dan pelatihan untuk meningkatkan skill sehingga dapat meningkatkan kapasitas bisnis.
BNI UMKM Festival
BNI UMKM Festival
Live Timeline

Bisnis.com, SEMARANG - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkerja sama dengan Bisnis Indonesia menggelar program eksklusif bagi para pelaku UMKM di Indonesia bertajuk BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).

Melalui program tersebut, UMKM bisa mendapatkan insight dan pelatihan untuk meningkatkan skill sehingga dapat meningkatkan kapasitas bisnis.

BNI UMKM Festival berlangsung pada 8 Agustus 2023, bertempat di The Grand Ballroom Gumaya Hotel, Semarang. Dalam program tersebut, turut hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki. 

Sejumlah pembicara dan pelaku UMKM inspiratif pun membagikan cerita-cerita suksesnya dalam mengembangkan bisnis di antaranya CEO MAKA Group & Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo, Certified Financial Planner Adrian Maulana, Growth Consultant Jonathan End, Director ExportHub.id Ecosystem Amalia S Prabowo, Founder Calla The Label Yeri Afriyani, serta Co-Founder Du Anyam & Chief of Community Partnership Krealogi Hanna Keraf.

Direktur Retail Banking Bank Negara Indonesia Putrama Wahju Setyawan mengatakan BNI UMKM Festival digelar sebagai upaya mendorong pemulihan sektor UMKM pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi 99 persen terhadap total kegiatan bisnis.

Bahkan, sektor ini mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, atau sekitar 117 juta pekerja, dan menyumbang 60 persen dari produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia tembus 8,71 juta unit usaha pada 2022.

"Namun, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya keterbatasan akses permodalan, akses pasar yang kurang, keterbatasan sumber daya manusia terampil, hingga belum optimalnya penggunaan teknologi," ujarnya. 

UMKM pun membutuhkan kolaborasi dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga lembaga keuangan, termasuk perbankan. Dengan dukungan tersebut, diharapkan UMKM dapat memperluas usaha mereka tidak hanya skala lokal, tetapi juga skala global.

Simak gelaran BNI UMKM Festival 2023 dalam artikel live Bisnis.com.

16:01 WIB
Du Anyam Berbisnis dengan Berdayakan Perempuan dan Promosi Budaya Lokal
Co-Founder Du Anyam & Chief of Community Partnership Krealogi Hanna Keraf membagikan kisahnya memberdayakan perempuan dan mempromosikan budaya lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui industri anyaman. 
 
Dia mengatakan upayanya itu dilakukan dengan cara story telling. Tidak hanya menjual produk anyaman, perempuan-perempuan sebagai pelaku usaha itu bercerita detail mengenai produknya kepada konsumennya.
 
"Jelaskan produk secara spesifik, seperti rantai pasok dari hulu ke hilir," kata Hanna dalam acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Upaya itu dilakukan agar produk anyaman mempunyai nilai yang berbeda. Dengan bisnis yang moncer, Du Anyam pun bisa membuka ribuan lapangan pekerjaan di pelosok NTT. Du Anyam juga telah berhasil menjadi official merchandise Asean Games pada 2018.
15:40 WIB
Calla The Label Go Global via Niche Market
Founder Calla The Label Yeri Afriyani bercerita kisahnya mengembangkan bisnis dengan menyasar pasar fesyen niche market atau segmented yang jarang digarap merek lain, hingga sukses go global.
 
"Saya menyasar market yang lebih niche atau segmented. Pengen coba dari awal, nekat garap sesuatu yang berbeda, sehingga marketnya berkembang," katanya dalam acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Meski begitu, bisnis fesyen dengan pattern warna-warni yang digelutinya pun diserap pasar. Sebab, konsumen banyak yang bosan dengan tren fesyen monokrom atau hanya satu warna saja.
 
Calla The Label pun kian berkembang bahkan sudah masuk pasar global. Tahun lalu, Calla The Label turut mendesain sepatu dari brand internasional, Adidas. Calla The Label juga telah masuk pasar New York, Amerika Serikat (AS) hingga Jepang.
14:42 WIB
UMKM Harus Mulai Berfikir Go Global
Director ExportHub.id Ecosystem Amalia S Prabowo mengatakan saat ini usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus berpikiran go global. Sebab, potensi pasarnya besar.
 
"Banyak permintaannya dari buyer di luar negeri," ujarnya dalam acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Berdasarkan riset ExportHub.id Ecosystem, sejumlah negara dengan permintaan ekspor produk UMKM Indonesia yang tinggi diantaranya Amerika Serikat (AS), India, Kanada, hingga Brasil.
 
Sementara, untuk kategori produk paling banyak diminta diantaranya aksesoris, home and garden, tanaman hias, hingga furniture. "Makanan dan minuman ke China juga kencang permintaannya," kata Amalia.
 
UMKM pun menurutnya perlu ancang-ancang untuk ekspor, seperti meningkatkan kualitas produk hingga kemampuan digital marketing. "Jangan nunggu laku baru meningkatkan kualitas. Akan tetapi dari sekarang bisa disiapkan, karena bisa terlebih dahulu akses pembiayaan," kata Amalia.
14:04 WIB
UMKM Jaring Konsumen hingga Go Global dengan Strategi Digital Marketing Jitu
Growth Consultant Jonathan End mengatakan strategi digital marketing penting buat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas dan go global. 
 
"Kalau sukses di digital marketing, UMKM bisa jangkau pasar luar negeri," katanya dalam acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Salah satu strategi digital marketing yang bisa diterapkan adalah engagement dengan memancing testimoni konsumen. Dia mengatakan testimoni itu jitu untuk menarik perhatian konsumen.
 
Menurutnya, testimoni mampu membantu calon konsumen untuk membayangkan dirinya menggunakan produk. Kemudian, pengalaman menggunakan produk yang diceritakan tersebut bisa menjadi gambaran kualitas produk hingga menarik minat konsumen dalam menggunakan produk.
 
"Coba kirim-kirim produk, siapa tahu suka. Kemudian mereka posting di sosial media, itu mampu menarik konsumen baru. Praktiknya di produk skin care banyak sekali influencer berikan testimoni," ujar Jonathan.
12:39 WIB
Perencana Keuangan Adrian Maulana Berbagi Kiat Kelola Kredit untuk UMKM
Certified Financial Planner Adrian Maulana membagikan sejumlah kiat-kiat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengelola kredit.
 
Menurutnya, pelaku UMKM mesti mengelola utang-utangnya dengan baik. Adrian memaparkan sejumlah kiat dalam mengelola pinjaman bagi UMKM, salah satunya adalah pelaku UMKM harus menjaga arus kas.
 
"Jangan lebih besar pasak daripada tiang," katanya.
 
Lalu, pinjaman yang didapat harus digunakan untuk pengembangan usaha. Pelaku UMKM juga harus bisa membedakan pengelolaan kredit konsumtif dan produktif.

Kemudian, skala prioritas pengeluaran mesti ditentukan dan diupayakan mempunya proteksi. Terakhir, UMKM bisa menyisihkan pendapatannya untuk investasi.

11:53 WIB
Founder Toko Kopi Tuku Bagi Tips Wirausaha
CEO MAKA Group & Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo berbagi cerita terkait tips-tips berbisnis oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa berkelanjutan.
 
Tips pertama menurutnya UMKM mesti membuat produk yang relevan dengan pangsa pasarnya. "Tugas kita pengusaha, usahakan apa yang kita buat ketemu siapa yang membutuhkan atau supply ketemu demand," katanya dalam acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Kedua, tidak semua orang terlahir sebagai pengusaha, jadi menurutnya jangan dipaksakan. "Kemudian tentukan tujuan usahanya apa, mau usaha apa, dan berani siap kehilangan dana berapa," ungkapnya. Ketiga, mesti mempunyai visi dalam berbisnis.
11:49 WIB
Menkop UKM Apresiasi BNI UMKM Festival
Menkop UKM Teten Masduki memberikan apresiasi kepada BNI atas terselenggaranya BNI UMKM Festival. Menurutnya, program ini akan lebih bagus jika diadakan setiap tahun.
 
"Tolong dibantu, UMKM perlu dibantu promosikan produknya ke konsumen, buyer B2B, dan B2C," ujarnya.
 
Teten menyatakan untuk dapat memperkenalkan produk para UMKM lokal, bisa diadakan business matching, baik dengan importir, termasuk B2B jaringan ritel pasar modern di Indonesia, dan pihak dari luar negeri.
 
"Perusahaan luar negeri banyak yang mau cari partner. [UMKM] Semangat dan tingkatkan kualitas produknya!"

11:18 WIB
Pemerintah Perjuangkan Akses Pembiayaan UMKM tanpa Agunan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki mengatakan pemerintah terus memperjuangkan akses pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di antara kebijakan pemerintah itu adalah kredit usaha rakyat (KUR).
 
"Yang saya perjuangkan juga akses pembiayaan. Pemerintah buat kebijakan agar UMKM dapat pembiayaan maksimal Rp100 juta tanpa agunan lewat KUR," ujarnya dalam acara  BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).
 
Tahun ini Pemerintah RI mengalokasikan KUR sebesar Rp450 triliun. Pendanaan KUR tersebut naik 20 persen atau sebesar Rp373 triliun dari 2022.
 
Ia mengatakan pemerintah mendorong pembiayaan UMKM tanpa agunan sejalan dengan tren. "Kita pelajari juga, ternyata di berbagai negara itu, perbankan tidak lagi gunakan agunan aset fisik. Ada yang namanya credit scoring, dilihat cashflow-nya lancar atau tidak," tutur Teten.
10:54 WIB
Menkop UKM: Bank Harus Berani Dukung UMKM Produksi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Teten Masduki mengatakan perbankan mesti berani untuk menyasar pembiayaan kepada pelaku UMKM di rantai produksi.
 
"Kelemahan kita ini di produksi, jadi produk China kuasai ritel modern kita. Maka bank harus berani mendukung sektor produksi, tidak hanya di ritel," ujar Teten.
 
Menurutnya, apabila UMKM lemah di rantai produksinya, pasar dalam negeri akan dikuasai produk China. "Pemerintah pun sekarang kencang agar atur keras di ritel online kita jangan sampai produk dari luar begitu masuk dengan mudah. Sementara dalam negeri harus izin edar yang ribet," ujarnya.
 
Dia juga mengatakan salah satu bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, termasuk yang getol membiayai UMKM pada rantai produksi. "BNI ini Himbara [himpunan bank milik negara] paling berani biayai UMKM di sektor produksinya," ujar Teten.
10:25 WIB
UMKM Masih Hadapi Sejumlah Tantangan

Dalam sambutannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi 99 persen terhadap total kegiatan bisnis.

Bahkan, sektor ini mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, atau sekitar 117 juta pekerja, dan menyumbang 60 persen dari produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia tembus 8,71 juta unit usaha pada 2022.

Namun, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya keterbatasan akses permodalan, akses pasar yang kurang, keterbatasan sumber daya manusia terampil, hingga belum optimalnya penggunaan teknologi.

UMKM pun membutuhkan kolaborasi dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga lembaga keuangan, termasuk perbankan. "Kami berkewajiban bersama-sama meningkatkan kapabilitas UMKM. Kapabilitas dapat meningkat dan berkontribusi lebih besar ke Indonesia," katanya dalam sambutan di acara BNI UMKM Festival pada Selasa (8/8/2023).

Dengan dukungan tersebut, diharapkan UMKM dapat memperluas usaha mereka tidak hanya skala lokal, namun juga skala global.

BNI sebagai bank BUMN yang berkomitmen mendorong UMKM naik kelas dan go global, memiliki program BNI Xpora. Program tersebut merupakan solusi digital yang dikembangkan oleh BNI dan ditujukan untuk pelaku UKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. 


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper