Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) tengah bergeliat bertransformasi bisnis tidak hanya menyasar dana pensiun, tapi turut berkontribusi bagi perekonomian Indonesia, dari bisnis digital hingga bisnis berkelanjutan.
Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan kini Bank BTPN telah berusia 65 tahun. Dahulu, bank yang berdiri di Bandung itu dikenal sebagai bank tabungan pensiun.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, kini BTPN telah dikendalikan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Transformasi bisnis pun digencarkan.
"Bisnis berubah, dari hanya pensiun, dikembangkan ke mikro. Kemudian ada wealth managemen. Lalu transformasi digital bergeliat, kami meluncurkan platform Jenius," ujar Henoch dalam kunjungannya di Wisma Bisnis Indonesia pada Senin (14/8/2023).
Meski demikian, dia menekankan BTPN terus memberikana pelayanan terbaik pada segmen ritel. Terutama persaingan bisnis pensiunan yang semakin ketat. Saat ini perusahaan tengah mengejar target portofolio mix yang ideal.
BTPN pun kini bergeliat menyalurkan kredit korporasi seiring masuknya SMBC. "Hampir seluruh perusahaan besar konglomerasi jadi nasabah kami," ujarnya.
Aset di BTPN per Juni 2023 mencapai Rp193,1 triliun. Total kredit BTPN mencapai Rp148,71 triliun. Porsi kredit korporasi di BTPN mencapai 67 persen.
"Kami ke depan kembangkan portofolio kredit lebih balance," kata Henoch.
BTPN pun menyasar bisnis berkelanjutan. Terdapat portofolio penyaluran pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp14,17 triliun. Kemudian Rp7,63 triliun disalurkan sebagai kredit hijau. RP1,11 triliun telah disalurkan BTPN bagi energi terbarukan.
"BTPN melalui support SMBC aktif negosiasi dalam proses transisi. Pembangunan office building kita biayai, dengan PLN ada program transisi," ujar Henoch.