Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Ikhtiar Kurangi 'Bakar Uang', Beban Promosi AMAR hingga BBYB Susut

Sejumlah bank digital mencatatkan penyusutan beban promosi pada paruh pertama 2023 seiring dengan upaya mengurangi bakar uang.
Ilustrasi bank digital. /Freepik
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga bank digital yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan penyusutan beban promosi pada paruh pertama 2023 seiring dengan upayanya mengurangi 'bakar uang'.

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Amar mencatatkan penyusutan beban promosi dari Rp77,71 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp35,76 miliar pada Juni 2023.

Beban promosi Bank Neo Commerce juga kian susut. Emiten bank besutan perusahaan teknologi keuangan (fintech) PT Akulaku Silvrr Indonsia ini pada paruh pertama tahun lalu menjadi bank digital dengan beban promosi terbesar, yakni Rp251,28 miliar. Beban promosi itu kemudian ditekan bank menjadi Rp49,05 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Kemudian, Bank Raya juga menekan beban promosi dari Rp23,83 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp13,14 miliar pada Juni 2023.

Penyusutan beban promosi sejumlah bank digital itu seiring dengan upaya mengurangi 'bakar uang'. Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan perseroan mengadopsi strategi pemasaran yang lebih terfokus pada target pasar dan berkolaborasi secara erat dengan mitra ekosistem digital. 

"Strategi ini melibatkan upaya pemasaran yang lebih tepat sasaran kepada segmen nasabah yang dituju, serta kolaborasi erat dengan mitra pada ekosistem digital untuk memperluas akuisisi nasabah dan meningkatkan kualitas layanan," ujarnya kepada Bisnis pada Sabtu (26/8/2023).

Sementara dalam upaya mencapai efisiensi, Bank Amar juga mengadopsi berbagai strategi yang mencakup process otomasi, peningkatan teknologi melalui kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan data analytics. Bank juga menjalankan optimalisasi kanal digital milik serta pendekatan yang lebih matang dalam pengelolaan risiko.

Bank Amar juga tetap berkomitmen untuk meningkatkan loyalitas nasabah dengan terus mengembangkan produk serta layanan baru sesuai dengan kebutuhan nasabah. Selain itu, emiten bank berkode AMAR mengimplementasikan program referral, serta memberikan edukasi terkait finansial. 

"Jadi, meskipun beban promosi disusutkan, Amar Bank tetap berkomitmen memperkuat hubungan dengan nasabah secara berkelanjutan dan tidak menghentikan usaha dalam meningkatkan loyalitas nasabah," kata David.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan Bank Raya juga memilih untuk menyusun program pemasaran yang lebih tepat sasaran serta sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan calon nasabah.

"Dengan demikian, Bank Raya tetap menerapkan berbagai macam program promo, tetapi dengan lebih terarah dan efisien, sehingga tujuan akhir berupa meningkatnya loyalitas eksisting nasabah serta ekspansi nasabah baru dapat tercapai dengan optimal," ujarnya.

Sebelumnya, Ahli pemasaran sekaligus Wakil Rektor I Universitas Prasetiya Mulya Agus W. Soehadi mengatakan persaingan bank digital ke depan memang akan ketat sehingga dibutuhkan ongkos yang banyak bagi bank, termasuk untuk promosi. Ditambah, dalam kurun waktu satu tahun ke depan, setidaknya akan ada lima bank digital baru yang hadir di Indonesia. 

Akan tetapi, di tengah persaingan ketat itu, Agus mengatakan pada akhirnya layanan bank digital akan mirip satu sama lain. Dengan kondisi demikian, bank digital mesti memikirkan strategi untuk membuat nasabah bertahan.

“Cara lama seperti membakar uang untuk memberikan promosi atau benefit tertentu kepada nasabah sudah tidak terlalu efektif, dan tidak terlalu baik bagi keberlanjutan bisnis," ujar Agus dalam keterangan tertulis pada pekan lalu (16/8/2023).

Adapun, Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengatakan bank digital bisa menjalankan sejumlah strategi kolaborasi seperti menggandeng e-commerce dan platform dompet digital sebagai menjadi alternatif agar tidak terjadi penumpukan beban promosi.

“Dengan itu terbentuk loyalitas secara natural, secara alamiah, sehingga branding dan juga loyalitas konsumennya akan berulang,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper