Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) terus menggenjot pertumbuhan bisnisnya melalui ekspansi hingga 2030 mendatang.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan fokus utamanya akan ada di segmen ritel dan SME (Small Medium Enterprise) atau UKM. Tak hanya itu, CIMB Niaga juga bakal gencar menginvestasikan biaya ke sektor digitalisasi layanan perbankan hingga keamanan data cyber.
“Iya saat ini main growth dari sana [ritel dan SME]. Kami juga mengincar korporasi, karena sebelumnya korporasi ada di sisi minus kan. Soal digitalisasi, kita bakal updating terus dan keamanan cyber-nya juga kita perhatikan serta human development,” ujarnya pada awak media, Jumat (25/7/2023).
Bahkan, dirinya menyebut untuk beberapa tahun ke depan, target pertumbuhan yang terbesar adalah ritel dan SME.
“Ultimate goals kita beberapa tahun ke depan, gabungan antara kredit SME dengan retail itu bisa menyentuh 60 persen,” katanya.
Targetnya ini pun dimulai dengan hadirnya pembukaan model terbaru kantor cabang masa depan, yaitu Digital Branch di Pantai Indah Kapuk (PIK).
Baca Juga
Melalui Digital Branch, nasabah dapat memanfaatkan beragam fasilitas perbankan terkini yang sebelumnya ada di Digital Lounge seperti mesin Self Service Banking, Video Banking, perangkat Tablet, OCTO Vending Machine, dan beragam fasilitas digital lainnya didukung oleh seorang Digital Service Officer.
Layanan digital tersebut menjadi nilai tambah yang semakin melengkapi layanan dan fasilitas utama kantor cabang konvensional seperti Customer Service, Teller, serta CIMB Preferred Lounge dan Safety Deposit Box di beberapa kantor cabang.
Lani menyatakan CIMB Niaga senantiasa memahami perubahan gaya hidup nasabah dalam bertransaksi perbankan di era digital yang menginginkan layanan cepat dan praktis, tanpa meninggalkan layanan personal yang ramah.
Karena itu, CIMB Niaga menghadirkan inovasi baru kantor cabang yaitu Digital Branch yang menjadi tonggak baru transformasi layanan kantor cabang di CIMB Niaga.
"Dengan layanan hybrid, nasabah dapat melakukan aktivitas perbankan sesuai dengan preferensi masing-masing, baik secara self service berbasis digital maupun dengan layanan personal dari Digital Service Officer dan staf CIMB Niaga,” kata Lani pada Peresmian Digital Branch di PIK, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Sebelumnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 10,59 juta lembar untuk mendongkrak porsi kepemilikan saham masyarakat atau free float.
Berdasarkan keterbukaan informasi, CIMB Niaga akan menggelar private placement setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Oktober 2023.
Perkiraan periode pelaksanaan PMTHMETD sendiri direncanakan selesai dan efektif sebelum 21 Desember 2023. CIMB Niaga akan menggelar PMTHMETD sebanyak-banyaknya 10,59 juta saham dengan nilai nominal sebesar Rp50 per saham.
Sebagai informasi, dari sisi intermediasi, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit termasuk menggabungkan lini syariah mencapai Rp205,07 triliun pada semester I/2023, naik 8,11 persen yoy. Aset bank pun naik 6,01 persen yoy menjadi Rp329,68 triliun.
Berdasarkan analyst presentation semester I/2023, total pinjaman segmen SME mencapai Rp23,13 triliun pada Juni 2023, naik 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp21,74 persen. Lalu, untuk pinjaman segmen korporasi mencapai 81,64 triliun, tumbuh 13,2 persen dibanding Juni 2022 sebesar Rp72,13 triliun.
Sementara, 44,9 persen dari total portofolio pinjaman bank berasal dari pinjaman yang diberikan kepada nasabah individu atau nasabah ritel.
Seiring dengan tumbuhnya kredit, BNGA mencatatkan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNGA susut dari 3,53 persen pada Juni 2022 menjadi 2,53 persen pada Juni 2023.
Sementara NPL nett susut dari 0,98 persen per Juni 2022 menjadi 0,75 persen per Juni 2023. Dari sisi pendanaan, BNGA telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp235,78 triliun pada semester I/2023, naik 1,55 persen yoy.
Perusahaan juga mengalami lonjakan kinerja pada layanan digital yang tumbuh 92 persen untuk volume transaksi menggunakan Octo Mobile.