Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anomali BPR, Simpanan Nasabah Tumbuh Saat Jumlah Bank Perekonomian Turun

Jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) kian susut pada tahun ini, meskipun begitu nilai simpanan nasabah di BPR tetap bertumbuh.
Ilustrasi bank perekonomian rakyat (BPR). /Freepik
Ilustrasi bank perekonomian rakyat (BPR). /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA -- Jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) kian susut pada tahun ini. Meski begitu, nilai simpanan nasabah di BPR tetap bertumbuh.

Berdasarkan data distribusi simpanan BPR semester I/2023 yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru-baru ini, jumlah BPR peserta penjaminan LPS pada Juni 2023 mencapai 1.584 bank, terdiri dari 1.413 BPR konvensional dan 171 BPRS.

Jumlahnya susut dibandingkan posisi awal tahun atau Januari 2023 yang mencapai 1.606 bank, terdiri dari 1.437 BPR dan 169 BPRS. "Dalam enam bulan terakhir, jumlah BPR peserta penjaminan mengalami tren penurunan," tulis LPS dalam laporan terbarunya pada Kamis (31/8/2023).

Berdasarkan pelaporan bank yang diterima LPS sejak Januari 2023 hingga Juni 2023, terdapat 1 BPR baru, 24 BPR merger, 1 bank gagal yang dicabut izin usahanya, 1 bank yang melakukan likuidasi sukarela (self liquidation), 3 bank konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah, serta 1 bank yang berubah izin usaha dari bank umum menjadi BPR.

Akan tetapi, meski jumlah BPR susut, nilai simpanan di BPR tetap bertumbuh. Tercatat, total nominal simpanan BPR pada Juni 2023 mencapai Rp155,5 triliun, naik cukup solid yakni 7,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan, total rekening simpanan BPR mencapai 15.525.743 rekening, naik 4,8 persen yoy.

Sebelumnya, Direktur Group Riset LPS Herman Saherudin mengatakan meski jumlah BPR kian susut, namun tidak serta merta simpanan nasabahnya juga berkurang. Sebab, susutnya jumlah BPR paling banyak karena merger. Dengan merger, BPR menjadi lebih efisien dan simpanan pun tidak berpindah ke luar BPR.

Sementara, dari tren turunnya jumlah BPR itu hanya terdapat 1 kasus bank gagal. Herman menjelaskan, kalaupun gagal, nasabah tidak kapok menyimpan simpanannya di BPR karena ada penjaminan dari LPS.

"Jadi, walaupun jumlah BPR turun, pertumbuhan bisnisnya akan tetap positif," ujar Herman dalam pada Senin (28/8/2023) di Jakarta. 

Dorongan Konsolidasi BPR

Susutnya jumlah BPR pun sejalan dengan upaya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar BPR berkonsolidasi. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan upaya konsolidasi dilakukan agar bisnis BPR semakin efisien. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper