Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA mencatat persentase nasabah muda terus tumbuh dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat saat ini nasabah muda atau di bawah 35 tahun mencapai 65% dari total pengguna BCA secara keseluruhan. Perseroan pun melakukan penyesuaian strategi bisnis demi menggarap peluang pasar ini.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Santoso menilai pihaknya kini memanfaatkan fenomena bonus demografi. Bila dibandingkan 10 tahun lalu, kata Santoso, customer based BCA yang berusia 35 tahun ke bawah hanya 20-30%
"Wah [BCA] dulu kan [dikenal sebagai bank] opa-opa [nasabah usia senior]. Sehingga, untuk bisa menyambut generasi muda, harus terjadi transformasi di dalam [perusahaan]," ujarnya dalam Grab Business Forum 2024, Selasa (14/5/2024)
Alhasil, pihaknya mulai melakukan transformasi dari yang semula product centric menjadi customer centric, dan fokus memenuhi kebutuhan nasabah sembari memaksimalkan digitalisasi pada layanannya bagi para nasabah.
Lebih lanjut, sebagai lembaga keuangan dengan peran transactional banking, pihaknya menyebut infrastruktur teknologi menjadi sangat penting. "Artinya fungsi bank harus bisa memfasilitasi B2C, B2B dengan lancar, cepat, robust dan bisa diandalkan," ujarnya.
Baginya, teknologi sangat berguna untuk membangun efisiensi, di mana makin besar transaksi, maka biaya akuisisi akan makin menurun.
Baca Juga
Sebelumnya, BCA juga terus berupaya merangkul lebih banyak anak muda di tengah tren peningkatan jumlah investor muda yang signifikan beberapa tahun terakhir.
EVP Wealth Management BCA Indrawan menuturkan bahwa pada dasarnya BCA dikenal sebagai transaction bank yang senantiasa berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam. Namun demikian, BCA pun akan memenuhi minat masyarakat dalam berinvestasi.
"Melihat perkembangan pasar, BCA juga harus mampu mengakomodasi minat dan kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi, termasuk dari generasi muda," ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, untuk mendorong anak-anak muda dan mereka yang baru mulai berinvestasi, perseroan menurunkan limit pembelian, sehingga dengan uang Rp10.000 sudah bisa membeli reksa dana, dan dengan Rp1 juta sudah bisa membeli obligasi rupiah.
Tercatat selama beberapa tahun terakhir, jumlah nasabah investasi di BCA konsisten tumbuh sekitar 20% per tahun. Perihal jumlah investor, Gen Z masih menjadi kelompok usia dengan jumlah terkecil dibanding kelompok usia lainnya.
Meski secara jumlah masih minim, kelompok usia tersebut mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sekitar 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dalam catatan Bisnis, BCA pada Oktober 2023 juga meluncurkan produk paylater atau beli sekarang bayar nanti (BNPL) yang banyak diminati generasi muda.