Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Terima 9.101 Pengaduan hingga Akhir April 2024, Paling Banyak Masalah Fintech

Industri financial technology (fintech) tercatat paling banyak mendapatkan pengaduan nasabah ke OJK.
Ilustrasi fintech. /Freepik
Ilustrasi fintech. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan dari 1 Januari hingga 30 April 2024, telah menerima ribuan pengaduan nasabah perusahaan jasa keuangan. Industri financial technology (fintech) tercatat paling banyak pengaduan, melampaui perbankan yang biasanya berada pada posisi teratas.

Dalam keterangan resminya, OJK menyatakan hingga akhir April tahun ini telah menerima sebanyak 127.229 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), termasuk 9.101 pengaduan.

Mayoritas pengaduan berasal dari sektor fintech dan perbankan, dengan masing-masing sebanyak 3.347 pengaduan dan 3.262 pengaduan.

"Dari jumlah itu, 3.262 berasal dari perbankan, 3.347 dari industri financial technology, 1.952 dari perusahaan pembiayaan, 423 dari perusahaan asuransi serta sisanya dari pasar modal dan IKNB lainnya," tulis OJK, Selasa (14/5/2024).

Pada periode yang sama, dalam penegakan hukum pelindungan konsumen, OJK telah memberikan sanksi 35 Surat Peringatan Tertulis kepada 35 perusahaan usaha jasa keuangan (PUJK), 3 Surat Perintah kepada 3 PUJK, dan 10 Sanksi Denda kepada 10 PUJK.

Kemudian, per 30 April 2024 terdapat 67 PUJK yang melakukan penggantian kerugian Konsumen atas 205 pengaduan. Dari sisi perkembangan penyidikan, hingga 30 April 2024, penyidik OJK telah menyelesaikan total 119 perkara yang terdiri dari 94 perkara Perbankan, 5 perkara Pasar Modal dan 20 perkara IKNB.

"Jumlah perkara yang telah diputus oleh pengadilan 105 perkara, di antaranya 99 perkara telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) dan 6 perkara masih dalam tahap kasasi," tulis OJK.

Adapun, OJK terus meningkatkan kolaborasi dan mendorong sinergi seluruh pemangku kepentingan agar dapat memperkuat ekosistem sektor keuangan yang sehat serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan dengan tetap menjaga prinsip governansi yang baik, integritas, dan fokus pada aspek keberlanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper