Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha Bank Mandiri (BMRI) di bidang asuransi jiwa, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) membukukan laba bersih sebanyak Rp1,33 triliun pada 2023. Laba tersebut meningkat sebanyak 13,2% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan Rp1,17 triliun pada 2022.
Seperti diketahui Axa Mandiri dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar 51% dan National Mutual International Pty. Limited (AXA Group) yakni 49%.
Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma mengungkap pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh inisiatif perseroan untuk terus menjaga portofolio bisnis yang sehat, dan pengelolaan biaya serta risiko underwriting yang baik.
“Pencapaian ini juga ditopang oleh inisiatif perusahaan untuk senantiasa meningkatkan perlindungan jiwa dan kesehatan bagi masyarakat dengan menyediakan produk asuransi jiwa yang inklusif dan layanan yang inovatif,” kata Handojo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Di sisi lain, pendapatan premi bruto perseroan sedikit menurun 4% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp11,68 triliun. Hal tersebut mengerek penurunan pada jumlah pendapatan yang mencapai Rp14,02 triliun atau turun 4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, terdapat tren peningkatan pada premi dari nasabah baru yang tercermin pada pertumbuhan 5,2% untuk premi tahun pertama menjadi sebesar Rp 1,69 triliun. Dari sisi investasi, pendapatan investasi neto tumbuh sebesar 1,3% yoy dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 1,55 triliun yang ditopang oleh pendapatan bunga dari surat berharga.
Baca Juga
Sepanjang 2023, AXA Mandiri telah membayarkan total klaim bruto sebesar Rp10,11 triliun. Adapun jumlah tertanggung yang dilindungi mencapai 3,8 juta. Dari sisi aset, perseroan membukukan aset sebanyak Rp41,11 triliun per Desember 2023 yang mana naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp40,15 triliun.
Tingkat kesehatan finansial perseroan yang dilihat dari Risk Based Capital (RBC) masih terjaga mencapai 519.24%, meningkat dari 477.58% pada 2022. Angka tersebut lebih dari empat kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%.
“Hal ini mencerminkan kekuatan kesehatan keuangan AXA Mandiri untuk dapat terus memberikan proteksi asuransi jiwa bagi nasabah,” kata Handojo.