Bisnis.com, JAKARTA— PT Pinduit Teknologi Indonesia atau Pintek memiliki strategi untuk menjaga performa kreditnya. Saat ini, posisi TKB90 perusahaan berada pada level 96,18 persen, sementara tingkat TWP90 yakni 3,82 persen.
Padahal pada Juli silam, tingkat TWP90 platform teknologi finansial peer-to-peer lending (tekfin P2P lending) itu sempat berada pada level 12,96 persen, dengan TKB90 87,04 persen.
Co-founder dan President Director Pintek Tommy Yuwono mengatakan pihaknya selalu berkomitmen untuk memberikan akses pendanaan yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan.
“Hal tersebut tercermin dari penerapan komunikasi dua arah untuk menyelaraskan tujuan dan manfaat dari fasilitas yang disediakan oleh Pintek sehingga tersedia solusi yang dapat diaplikasikan oleh kedua belah pihak,” kata Tommy kepada Bisnis, Sabtu (16/9/2023).
Dengan cara tersebut, perusahaan memitigasi risiko-risiko yang kemungkinan dapat terjadi. Diketahui, perusahaan menawarkan pendanaan PO yakni program pendanaan untuk usaha dengan menjaminkan dokumen purchase order atau PO.
Serta pendanaan invoice, di mana peminjan dapat meminjam dana dengan menjaminkan dokumen invoice. Adapun dokumen-dokumen tersebut menjadi bukti bahwa peminjam nantinya dapat membayar utangnya, sehingga risikonya lebih terjaga.
Baca Juga
Tommy menambahkan pihaknya juga menerapkan penilaian kredit yang berfokus pada tujuan serta tingkat produktivitas dari calon peminjam.
Pintek juga berusaha untuk meningkatkan sistem internal dan eksternal sehingga mampu berperan dalam mendukung kemajuan, khususnya ekonomi di Indonesia
“Pintek berupaya untuk mengajak lebih banyak bisnis berbadan hukum untuk #AmbilLangkahBesar melalui penyediaan akses pendanaan guna memajukan bisnisnya,” tandas Tommy.
Pintek merupakan salah satu platform tekfin P2P lending yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak berdiri pada 2018, Pintek telah menyalurkan dana lebih dari Rp290 miliar.
Sementara itu jumlah penggunanya mencapai 3.414. Pintek juga mencatat ada Rp40 miliar pinjaman outstanding dengan 154 penerima dana aktif.