Bisnis.com, JAKARTA — Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending PT Kreasi Anak Indonesia (GandengTangan) mencatat sebanyak 30% peminjam dana berasal dari luar Pulau Jawa.
COO GandengTangan Darul Syahdanul mengatakan bahwa porsi peminjam yang tersebar di luar Pulau Jawa itu merupakan hasil kolaborasi dengan digital platform lainnya.
Sementara itu, sebagian besar atau 70% portofolio peminjam dana di GandengTangan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Ke depannya kami ingin menjalin kerja sama dengan lebih banyak pihak agar dapat melakukan kegiatan pendampingan kepada pelaku UKM di luar Pulau Jawa, sehingga ke depannya secara bisnis mereka lebih siap untuk mengakses pembiayaan melalui platform GandengTangan,” kata Darul kepada Bisnis, Sabtu (23/3/2024).
Hingga Februari 2023, GandengTangan memiliki lebih dari 22.000 peminjam aktif. Darul menuturkan bahwa GandengTangan mengalami pertumbuhan jumlah peminjam yang sangat signifikan dalam satu tahun terakhir, di mana pada bulan yang sama di tahun lalu tercatat hanya memiliki 3.000 peminjam.
“Jika membandingkan data total penyaluran pembiayaan hingga bulan februari tahun ini dengan tahun lalu, di tahun ini kami mengalami pertumbuhan empat kali,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Darul mengaku bahwa kondisi kredit macet secara internal dijaga agar tidak melebihi angka 3% setiap bulannya.
“Beberapa pembiayaan yang bermasalah kami upayakan penagihan secara langsung maupun menawarkan opsi restrukturisasi sepanjang memenuhi persyaratan,” ucapnya.
Lebih lanjut, GandengTangan memproyeksi secara agregat industri fintech P2P lending masih mengalami pertumbuhan. Perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh sebesar 30% pada 2024.