Bisnis.com, JAKARTA— PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan Volume Penjaminan sebesar Rp340,26 triliun pada 2023. Angka tersebut naik 8,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2022, Jamkrindo berhasil membukukan volume penjaminan sebesar Rp312,36 triliun.
“PT Jamkrindo optimis akan melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Aribowo kepada Bisnis, Jumat (15/9/2023).
Aribowo mengatakan Jamkrindo telah berhasil membukukan volume penjaminan sebesar Rp243,28 triliun per Agustus 2023. Pencapaian tersebut sebesar 71,50 persen dari target yang ditetapkan. Masih ada waktu empat bulan bagi Jamkrindo untuk mencapai target.
Aribowo merinci penjaminan non program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan kontribusi lebih banyak untuk total volume penjaminan yang dicapai pada 2023. Adapun secara konsolidasi penjaminan non program KUR memberikan kontribusi 69,57 persen dari total volume penjaminan dengan nominal sebesar Rp169,26 triliun.
Sementara itu, untuk penjaminan program KUR memberikan memberikan kontribusi 30,43 persen dari total volume penjaminan dengan nominal sebesar Rp74,02 triliun.
Baca Juga
Pada penjaminan program, Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang.
Kemudian surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.