Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BNI) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Aksi korporasi ini dinilai mampu mendongkrak kinerja saham yang positif.
Senior Investment Information Mirae Asset M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan secara umum, tujuan stock split yang dilakukan oleh emiten di bursa adalah meningkatkan likuiditas. Kemudian, harga saham pun akan terdampak positif.
"Kinerja market cap [kapitalisasi pasar] dari pergerakan harga saham itu kemudian terdorong. Stock split juga turut meningkatkan minat para pelaku investor ritel dalam berinvestasi di saham BBNI," katanya kepada Bisnis pada Senin (18/9/2023).
Berdasarkan data RTI Business, BBNI mencatatkan kapitalisasi pasar Rp174,36 triliun. BBNI juga mencatatkan price to book value (PBV) di level 1,2 kali.
Sebelumnya, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan aksi korporasi seperti stock split memang memberikan sentimen positif bagi kinerja saham bank. Di samping itu, secara fundamental, bank-bank seperti BBNI pun berkinerja baik.
"Prospek dari saham-saham perbankan masih cukup positif setidaknya hingga akhir tahun ini, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik, tren inflasi yang terus melandai sehingga menopang daya beli, dan juga efek tahun politik yang bisa mendongkrak belanja masyarakat," katanya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Akan tetapi, pada penutupan perdagangan awal pekan ini (18/9/2023) harga saham BBNI turun 1,32 persen ke level Rp9.350. Meskipun, dalam sebulan harga saham BBNI masih di zona hijau naik 2,47 persen. Sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd), harga saham BBNI juga masih di zona hijau, naik 1,36 persen.
Adapun, Manajemen BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok (19/9/2023) guna meminta persetujuan stock split. "Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para pemegang saham bahwa perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB Tahun 2023," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo pada bulan lalu (29/8/2023).
Mengacu pada prospektusnya, manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.
Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.
Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.