Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB BNI: Agus Marto Bakal Digeser, Prajoto Naik Kelas

Kursi Agus Marto sebagai komisaris utama BNI bakal diduduki oleh Prajoto yang saat ini menjabat sebagai wakilnya di bank pelat merah itu.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berfoto bersama Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. terpilih Agus D.W. Martowardojo (kanan), Kamis (20/2/2020)./Bisnis-istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berfoto bersama Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. terpilih Agus D.W. Martowardojo (kanan), Kamis (20/2/2020)./Bisnis-istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bakal melakukan perombakan pengurus. Komisaris utama Agus D.W. Martowardojo dikabarkan akan diganti oleh Prajoto yang saat ini sebagai wakilnya.

Menurut sumber yang mengetahui rencana itu, RUPSLB yang digelar besok mengagendakan pergantian posisi komisaris. “Pak Agus Marto akan menjadi komisaris di PLN, Pak Prajoto naik menggantikan,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Sumber lain menyebutkan bahwa Pahala N. Mansury, Wakil Menteri Luar Negeri, bakal didapuk menjadi komisaris di bank yang berdiri sejak 1946 itu. Hingga sejauh ini belum ada informasi mengenai pergantian direksi di BNI.

Agus Marto sudah 3 tahun menjabat menjadi komisaris utama BNI sejak rapat pemegang saham memberi mandat pada 20 Februari 2020. Pria yang lahir di Amsterdam, Belanda, 67 tahun lalu itu, merupakan bankir senior.

Berbekal sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, dia memulai karir menjadi officer development program di Bank of America (1984-1986). Kemudian, dia dipercaya menjadi Vice President di Bank Niaga pada 1986-1994.

Karir dia melonjak hingga didapuk menjadi Presiden Direktur Bank Bumiputera pada 1995 hingga 1998. Agus mulai masuk ke bank pelat merah setelah prahara krisis moneter pada 1998. Dia ditunjuk menjadi Dirut Bank Exim pada 1998-1999.

Bank Exim kemudian dimerger bersama 4 bank pelat merah lainnya menjadi Bank Mandiri. Agus dipercaya menjadi managing director hingga 2002. Setelah 3 tahun menjabat, dia digerser menjadi Penaset Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Hanya seumur jagung menjabat di BPPN, Agus Marto ditunjuk menjadi Dirut Bank Permata pada 2002 hingga 2005. Setelah itu, dia kembali ke Bank Mandiri sebagai orang nomor satu selama lima tahun.

Agus mulai masuk ke pemerintahan dengan menjadi Menteri Keuangan (2010-2013) dan Gubernur Bank Indonesia (2013-2018). Selepas di pemerintahan, dia kembali masuk ke korporasi.

Dia ditunjuk menjadi komisaris utama Tokopedia pada 2019. Selang setahun kemudian Agus merangkap menjadi komisaris utama BNI. Tiga bulan lalu dia ditambahin beban menjadi komisaris utama PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk.

Adapun Prajoto adalah senior Agus Marto di kampus kuning. Pria kelahiran 1953 itu menyabet gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia dan Master Ekonomi dari Universiy of Kyoto.

Dia malang melintang menjadi pengacara di perbankan dan pasar modal. Menjabat sejumlah pengurus di Asosiasi Advokat Indonesia, Ikatan Bankir Indonesia, dan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko.

Pradjoto memulai karir di Bapindo. Bank pelat merah yang menjadi cikal-bakal Bank Mandiri—merger empat bank milik negara. Dia 17 tahun berkarir di bank tersebut.

Bersama Agus Marto, dia sempat bertugas menjadi komisaris di BPPN. Selepas dari BPPN dia sempat menjadi komisaris di Bank Internasional Indonesia (BII). Selanjutnya, dia ditunjuk menjadi komisaris Bank Mandiri hingga 10 tahun.

Seusai menjadi komisaris di Bank Mandiri, dia dipercaya menjadi wakil komisaris utama BNI sejak 2015.

Agenda RUPSLB BNI

Selain pergantian pengurus, RUPSLB BNI akan meminta persutujuan pecah saham (stock split). "Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para pemegang saham bahwa perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB Tahun 2023," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo pada bulan lalu (29/8/2023).

Mengacu pada prospektus, manajemen BNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.

Kemudian, stock split akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.

Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hendri T. Asworo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper