Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BSI (BRIS) Melonjak 32 Persen, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

Bank Syariah Indonesia (BRIS) atau BSI melaporkan laba yang telah diaudit naik 32 persen menjadi Rp2,82 triliun pada semester I/2023.
Nasabah Bank Syariah Indonesia memeriksa buku tabungan seusai membuka rekening di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Nasabah Bank Syariah Indonesia memeriksa buku tabungan seusai membuka rekening di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mencatatkan kinerja laba yang meningkat 32 persen menjadi Rp2,82 triliun pada semester I/2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,13 triliun. 

Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan BSI tergolong bank yang paling terakhir melaporkan kinerja keuangannya karena seluruh angka sudah diaudit. Laporan keuangan BSI ini diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers/PwC) dan mendapatkan opini baik. Sementara, dalam hasil laporan keuangan itu, BSI mencatatkan kinerja laba yang tumbuh pesat 32 persen di tengah kondisi menantang.

"BSI melanjutkan tren pertumbuhan dobel digit. Laba BSI konsisten di atas 30-40 persen," katanya dalam paparan kinerja BSI pada Selasa (19/9/2023).

Ia mengatakan kemampuan BSI mendulang laba tersebut didorong oleh merger yang dijalankan sejak 2021. BSI sendiri merupakan gabungan dari PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BRI Syariah Tbk, dan PT Bank BNI Syariah.

Selain itu, laba BSI ditopang oleh sejumlah faktor yang tercermin dari rasio. BSI misalnya bisa mencatatkan efisiensi dilihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun. Tercatat hingga Juni 2023, rasio BOPO perseroan mengalami perbaikan dari 74,5 persen menjadi 70,87 persen.

Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.

Efisiensi bisnis juga berdampak positif pada tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) perseroan yang tercatat menjadi 2,36 persen dan tingkat pengembalian ekuitas (return-on-equity/ROE) menjadi 17,27 persen.

“Dengan komposisi rasio keuangan yang balance, posisi dana yang kuat, serta kualitas pembiayaan yang baik, BSI optimis hingga akhir tahun pertumbuhan bisnis akan tumbuh dobel digit," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

Selain itu, laba BSI didorong pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp11,31 triliun, melonjak 15,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,78 triliun.

Dalam periode ini BSI melaporkan menyalurkan bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar Rp2,77 triliun, sedangkan beban operasional lainnya mencapai Rp4,8 triliun.

Kedua pos beban ini secara berurutan berkebalikan. Pada periode tahun lalu, bagi hasil untuk pemilik dana baru Rp1,9 triliun, sedangkan beban operasional berhasil ditekan karena pada periode sama tahun lalu membukukan Rp5,05 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper