Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menjalankan aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue pada tahun ini sebanyak 27 miliar lembar saham.
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Mayapada pada hari ini, Senin (2/10/2023) di Mayapada Tower 2, Jakarta memutuskan sejumlah persetujuan. Salah satu keputusan RUPSLB adalah menyetujui adanya aksi right issue.
"Menyetujui rencana PMHMETD XIV dengan jumlah sebanyak-banyaknya 27 miliar saham biasa atas nama Seri B, dengan nilai nominal per saham sebesar Rp100, atau dengan total nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2,7 triliun," ujar Manajemen Bank Mayapada dalam keterangan tertulisnya pada Senin (2/10/2023).
Bank Mayapada sebenarnya telah memperoleh persetujuan dari RUPSLB pada 29 November 2022 untuk menjalankan right issue dengan nilai 20 miliar lembar saham.
Namun, karena mempertimbangkan kondisi pasar, jumlah saham right issue pun disesuaikan dalam keputusan RUPSLB yang baru digelar itu. Persetujuan right issue di RUPSLB baru ini kemudian menjadi pengganti Keputusan RUPSLB 29 November 2022.
Dalam keputusan RUPSLB yang baru digelar itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar perseroan yaitu peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD XIV. Kemudian, RUPSLB memberikan wewenang kepada direksi perseroan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam aksi right issue.
Baca Juga
RUPSLB juga menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada direksi untuk melakukan tindakan-tindakan persiapan sehubungan dengan PMHMETD XIV, termasuk tidak terbatas pada penentuan syarat-syarat, rasio, harga pelaksanaan saham yang akan diterbitkan, indikasi jadwal penawaran HMETD dan melakukan segala sesuatu terkait dengan PMHMETD XIV.
Lalu, RUPSLB menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan untuk membuat dan menandatangani akta/surat dengan nama apapun juga dalam suatu akta notaris sehubungan dengan PMHMETD XIV.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Mayapada menggelar right issue guna memperkuat struktur permodalannya. Dengan modal yang tebal, Bank Mayapada dinilai dapat menambah kemampuannya untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja, serta daya saing di industri.
Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing, diharapkan pula Bank Mayapada dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang sahamnya. Selain itu, right issue dapat memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue, di mana kepemilikannya akan terdilusi.
Bank Mayapada dikendalikan oleh taipan Dato Sri Tahir melalui PT Mayapada Karunia Corporation dengan porsi kepemilikan 29,89 persen dan PT Mayapada Kasih Corporation dengan porsi kepemilikan 4,77 persen. Tahir sendiri menggenggam kepemilikan MAYA atas nama pribadi dengan porsi kepemilikan 4,79 persen.
Pada akhir Juni 2023 lalu, Tahir juga telah merealisasikan komitmen penguatan modalnya dengan melakukan tambahan setoran modal sejumlah Rp3 triliun.
Adapun, emiten bank berkode MAYA ini telah meraup laba bersih Rp51,65 miliar pada semester I/2023, namun susut 30,95 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sementara dari sisi intermediasi, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit Rp100,46 triliun, naik 23,9 persen yoy. Aset Bank Mayapada juga naik 10,74 persen yoy menjadi Rp136,74 triliun per Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Mayapada telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp113,98 triliun pada paruh pertama 2023, naik 9,8 persen yoy. Dana murah atau current accounts savings accounts (CASA) bank juga naik 3,58 persen yoy menjadi Rp15,33 triliun.