Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPKP Temukan 2 dari 4 Dapen BUMN Bermasalah Terindikasi Fraud

Perlu diketahui, terdapat empat dapen BUMN bermasalah yang telah diungkap BUMN, yaitu Inhutani, PTPN atau Dana Pensiun Perkebunan, Angkasapura I, dan IDFood.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Selasa (3/10/2023) meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin menyikat oknum pelaku penyimpangan dana pensiun (dapen) BUMN tanpa pantang bulu./Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Selasa (3/10/2023) meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin menyikat oknum pelaku penyimpangan dana pensiun (dapen) BUMN tanpa pantang bulu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan dua dari empat dana pensiun alias dapen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah diaudit BPKP terindikasi fraud.

Namun demikian, BPKP tidak menyebut secara detail dua dapen BUMN yang dimaksud. Perlu diketahui, terdapat empat dapen BUMN bermasalah yang telah diungkap BUMN, yaitu Inhutani, PTPN atau Dana Pensiun Perkebunan, Angkasapura I, dan IDFood. 

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan audit mulai dari sisi akuntabilitas, tata kelola dapen BUMN, hingga mengidentifikasi area-area yang berisiko. Selain itu, BPKP juga memberikan rekomendasi perbaikan terhadap keempat dapen tersebut.

Ateh menuturkan bahwa dari keempat sampling dapen BUMN ini, BPKP juga mengambil sampling transaksi investasi sebesar 10 persen sekitar Rp1,2 triliun.

“Kami menemukan transaksi-transaksi investasi ini, beberapa dilakukan tanpa memperhatikan prinsip tata kelola yang baik. Bahkan dari 4 dapen ini, 2 dapen ada indikasi fraud,” kata Ateh di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Ateh mengungkapkan bahwa BPKP telah menyampaikan hasil audit keempat dapen BUMN ini pada 18 September. “Kami sudah memberikan rekomendasi untuk perbaikan karena ada indikasi fraud.

Lebih lanjut, audit yang dilakukan BPKP merupakan bentuk tindak lanjut dari permintaan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengaudit dapen yang dikelola perusahaan BUMN. Dia pun berharap masih terdapat dapen BUMN yang masih bisa diperbaiki.

“Mudah-mudahan ada dapen yang masih bisa diperbaiki supaya lebih baik lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper