Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Life Soal Spin Off Syariah, Dirut: Ada Kejutan pada 2024

BRI Life menyebutkan akan memenuhi tenggat pemisahan unit syariah atau spin off sebelum tenggat yang diberikan OJK.
PT Asuransi BRI Life/BRI Life
PT Asuransi BRI Life/BRI Life

Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi BRI Life atau BRI Life menyebut soal rencana spin off atau pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) akan dilaksananakan sebelum tenggat berakhir. 

Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung mengatakan menyebut pihaknya belum ingin buru-buru soal pemisahan. 

“Kami enggak bisa buru-buru berangkat apakah spin off atau enggak. Karena pertanyannya mau makan apa itu teman-teman yang di syariah?” kata Dewa dalam Media Engagement BRI Life di Jakarta, Senin (16/10/2023). 

Dewa menambahkan BRI Life akan memberikan kejutan terkait rencana spin off pada 2024. Dia juga memastikan bahwa perusahaan akan mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan waktu perusahaan untuk spin off sampai Desember 2026. 

“Kami [akan] ikuti regulasi, terakhirnya 2026,” imbuhnya. 

Dewa menambahkan nantinya setelah spin off, perusahaan syariah BRI Life akan fokus kepada sektor mikro di mana produk asuransi untuk semua lapisan masyarakat dengan dengan harga yang terjangkau. 

“Sama dengan visi BRI Group, akan kembangkan produk syariah di micro insurance, itu tahun depan. Pertama sebelum spin off perkuat dulu fundamentalnya,” katanya. 

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono sebelumnya menyebut bahwa sampai dengan saat ini belum ada perusahaan yang mengajukan pemisahan UUS. 

Ogi mengingatkan perusahaan yang memiliki UUS harus menyampaikan perubahan Rencana Kerja Pemisahan Unit Syariah (RKPUS) selambat-lambatnya pada 31 Desember 2026. Nantinya tidak semua perusahaan yang mengajukan RKPUS langsung mendapatan izin pemisahan. 

“Setelah pengajuan RKPUS akan diketahui mana UUS yang akan spin off menjadi perusahaan penuh syariah dan mana yang tidak melanjutkan bisnis syariahnya dan melakukan pengalihan portofolio unit syariahnya kepada perusahaan asuransi syariah yang ada,” kata Ogi. 

Adapun pemisahan UUS diatur dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pemisahan Unit Syariah Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.

Dalam aturan tersebut, untuk melakukan pemisahan UUS perusahaan asuransi maupun reasuransi harus memenuhi beberapa syarat.

Adapun syarat tersebut meliputi nilai dana tabarru’ dan dana investasi peserta UUS  telah mencapai paling sedikit 50 persen dari total nilai dana asuransi, dana tabarru’, dan dana investasi peserta pada perusahaan induknya. Selain itu ekuitas minimum UUS telah mencapai paling sedikit sebesar Rp100 miliar bagi unit syariah perusahaan asuransi. Sementara itu untuk unit syariah perusahaan reasuransi ekuitas minimum sebesar Rp200 miliar. 

“Dalam hal selama proses pemisahan unit syariah, aset dan/atau ekuitas Unit Syariah menurun dan tidak lagi mencapai persyaratan. Kondisi dimaksud tidak menghilangkan kewajiban perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, untuk melakukan pemisahan unit syariah,” tulis beleid POJK Nomor 11 Tahun 2023.

Pelaksanaan spin off UUS juga harus tidak mengurangi hak pemegang polis dan peserta. Selain itu tidak menyebabkan perusahaan yang memiliki UUS, perusahaan asuransi atau reasuransi hasil spin off, dan perusahaan yang menerima pengalihan portofolio kepesertaan, melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian.

Adapun pemisahan unit syariah dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat struktur ketahanan dan daya saing industri asuransi dan reasuransi. Selain itu menciptakan operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien. Spin off juga diharapkan mampu memperkuat investasi teknologi dan sumber daya manusia, serta melindungi kepentingan pemegang polis dan peserta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper