Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan leasing yang merupakan bagian dari Maybank Group, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance menilai merangkaknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke level 6% akan berimbas pada bisnis perusahaan.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan adanya kenaikan BI Rate akan berdampak pula kepada kenaikan biaya dana (cost of fund) perusahaan.
Meski demikian, WOMF yang juga dimiliki oleh keluarga Thohir melalui PT Wahana Makmur Sejati dengan porsi kepemilikan 25,01% itu menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif untuk memperoleh cost of fund yang paling efisien.
“Di antaranya dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaan serta terus memperkuat hubungan dengan pihak perbankan,” kata Cincin kepada Bisnis, Minggu (22/10/2023).
Selain itu, Cincin menyampaikan bahwa hingga saat ini, perusahaan belum memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga pembiayaan.
“Perusahaan masih optimis dengan adanya kenaikan BI rate tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian target perusahaan,” ungkapnya.
Baca Juga
Dengan kata lain, Cincin menyatakan hingga saat ini, WOM Finance masih belum memiliki rencana untuk melakukan revisi target pembiayaan hingga akhir tahun. Perusahaan memproyeksikan penyaluran pembiayaan baru di atas Rp5 triliun pada 2023.
WOM Finance memproyeksikan segmentasi produk multiguna motor dan mobil masih akan mendominasi penyaluran pembiayaan baru hingga akhir tahun.
Sementara itu, sampai dengan kuartal III/2023, Cincin menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan baru terus tumbuh secara berkesinambungan.
Perinciannya, segmen pembiayaan multiguna mobil dan motor masih mendominasi pembiayaan baru. Menurut Cincin, pertumbuhan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, baik makro maupun mikro yang relatif baik serta tingkat inflasi yang relatif terkendali.
Adapun untuk merealisasikan target di tahun ini, Cincin menambahkan bahwa WOMF telah mempersiapkan berbagai strategi untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Strategi tersebut di antaranya dengan melakukan pengembangan potensi bisnis, baik wilayah pembiayaan maupun kanal distribusi.
“Kami juga melakukan pengembangan digitalisasi proses bisnis untuk terus meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas perusahaan,” pungkasnya.